<p>Palembang, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar NU (PP IPNU) diterima mayoritas pimpinan wilayah IPNU-IPPNU se-Indonesia. Meski demikian, sejumlah evaluasi dilayangkan demi peningkatan mutu kepemimpinan di masa mendatang.<><br /><br />Hal ini muncul dalam Kongres XVII IPNU yang digelar di Asrama Haji Palembang, Ahad (2/12). Penerimaan LPJ disampaikan oleh 29 dari 30 pimpinan wilayah (PW), mewakili suara seluruh pimpinan cabang di bawahnya. Hanya PW IPNU DI Yogyakarta dan PW IPNU Kalbar yang menolak LPJ.<br /><br />“Tidak ada prestasi yang membanggakan. Tetapi kami yakin dan percaya, pimpinan pusat telah berikhtiar untuk melaksanakan tugas organisasi,” ujar Ketua PW IPNU Jawa Tengah Muhaimin menyampaikan pandangan umum.<br /><br />Pandangan Umum PW IPNU Papua menyatakan, PP IPNU telah bekerja keras dalam menunaikan kewajiban. Namun, sejumlah program yang digelar belum dirasakan oleh semua wilayah, terutama pelajar NU Papua.<br /><br />Hal senada juga muncul dari penolak LPJ. Setelah kordinasi dengan beberapa pimpinan cabang, PW IPNU Kalimantan Barat menilai, konsentrasi pengkaderan dan kegiatan PP IPNU masih berkutat di Pulau Jawa. PP IPNU di luar Jawa, seperti Kalimantan Barat, cenderung terabaikan.<br /><br />Ketua Umum PP IPNU Ahmad Syauqi berterima kasih kepada semua pimpinan wilayah dan pimpinan cabang atas kerja samanya selama ini. Ia berharap, kepemimpinan yang akan datang dapat membawa IPNU kepada keadaan yang lebih baik. <br /><br />Prosesi penyampaian dan tanggapan terhadap LPJ diikuti sedikitnya 426 peserta dari unsur pimpinan cabang dan pimpinan wilayah IPNU se-Indonesia. Penerimaan LPJ PP IPNU masa khidmat 2009-2012 ini ditutup dengan agenda saling berjabat tangan. <br /><br /><br /><strong>Redaktur : A. Khoirul Anam</strong><br /><strong>Kontributor: Mahbib Khoiron</strong><br /><br /></p>
