Awal 2017, LPBI NU Kembali Salurkan Bantuan ke Aceh

Jakarta, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online</span></span><br>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) kembali menurunkan bantuan ke lokasi terdampak bencana gempa dalam bentuk bantuan rehabilitasi untuk lima dayah atau pesantren, Senin (2/12). Pihak LPBI NU menyalurkan bantuan hasil penggalangan donasi publik pada 5-22 Desember 2016.<br><br>Lima pesantren penerima bantuan rehabilitasi adalah Dayah Bustanul Muallimin Al-Munawwarah di Gampong Pohroh Bandar Dua, Dayah Ibdaul Ulum Jangka Buya, Dayah Istiqamatuddin Daruzzahidin Bidok Ulim, Dayah Bustanul Ihsan, dan Dayah Sirajul Huda Al-Aziziyah.<br><br>Bendahara PP LPBI NU Fitria Aryani mengatakan, “Aksi penggalangan dana publik ini merupakan wujud solidaritas kami untuk membantu masyarakat terdampak gempa di Aceh.”<br><br>Sebelumnya LPBI NU sejak sehari pascakejadian (8/12) telah mendirikan Pos NU Peduli di beberapa pesantren di Pidie Jaya dan Bireuen. Sementara gempa 5,6 Skala Ritcher (SR) terjadi pada 7 Desember 2016 di Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen,<br><br>Pada 8 Desember 2016 itu LPBI NU juga mengerahkan 60 orang relawan baik yang berasal dari lokasi kejadian, Banda Aceh, maupun Jakarta. Mereka telah melakukan assessment dampak, melakukan distribusi bantuan, dan menyelenggarakan kegiatan psikososial untuk 700 pengungsi.<br><br>Selain itu, LPBI NU juga telah menyalurkan bantuan dalam bentuk pemberian <span style="font-style: italic;">hygiene kits</span>, memfasiitasi penyaluran bantuan 1000 paket <span style="font-style: italic;">family kits</span>, dan bantuan rehabilitasi tujuh pesantren di Pidie Jaya dan Bireuen.<br><br>Ketua PP LPBI NU M Ali Yusuf mengatakan, bantuan dari dana publik yang disalurkan melalui LPBI NU ini merupakan wujud kepercayaan masyarakat terhadap lembaga PBNU yang membidangi penanggulangan bencana dan perubahan iklim.<br><br>Ali Yusuf mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah menyalurkan donasi dan mempercayakan LPBI NU untuk meneruskan kepada masyarakat terdampak. “Kepercayaan masyarakat ini menjadi modal bagi LPBI NU untuk terus hadir di tengah masyarakat tidak hanya saat tanggap darurat, tapi juga pada saat pra dan pascabencana.” (<span style="font-weight: bold;">Red Alhafiz K</span>)<br><br>

Nasional LAINNYA