Bentengi Wahabi, Sekolah Maarif Perlu Miliki Komisariat IPNU-IPPNU

<p>Jepara, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Memasuki tahun ajaran baru 2011/2012, Sekolah dan Madrasah yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU diharapkan memiliki Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU. Hal tersebut perlu dilakukan untuk membentengi peserta didik dari terpaan ajaran Islam yang melenceng dari NU. Demikian diungkapkan Muhammad Muftil Umam, ketua Pengurus Cabang&nbsp; IPNU kabupaten Jepara, saat ditemui <em>NU Online </em>di Pondok Pesantren &ldquo;Darul Qur&rsquo;an&rdquo; Pecangaan, Senin (13/6) kemarin.<br /><br />Menurutnya, keberadaan PK IPNU-IPPNU di Sekolah dan Madrasah menjadi penting mengingat gerakan Wahabi di Indonesia, konon di tahun 2020 mendatang akan menghilangkan NU dari NKRI. &ldquo;Misi gerakan Wahabi di Indonesia tahun 2020 adalah akan menghapus NU. Sehingga hal tersebut perlu dibendung dengan mendirikan Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU,&rdquo; tuturnya.<><br /><br />Dikatakannya, cara mereka akan menghilangkan NU dari bumi Nusantara yakni dengan melupakan tradisi-tradisi kultural sedikit demi sedikit. Semisal mengganti tradisi Tahlil, Barjanzi, Manaqib dengan kegiatan-kegiatan kajian Islam yang lain. Dari itu, menurut penjelasannya, kader Nahdliyyin yang awal mulanya NU banget bisa dengan mudah akan segera meninggalkannya.<br /><br />Jika sudah demikian, tambahnya maka misi mereka akan berhasil. &ldquo;Makanya kami sangat memohon kepada pihak sekolah dan madrasah yang hingga saat ini belum memiliki PK IPNU-IPPNU momentum tahun ajaran baru dapat dimanfaatkan untuk mendirikannya,&rdquo; tambahnya.<br /><br />Ia berharap, jika sudah dan akan memiliki PK IPNU-IPPNU pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan perlu membina kader-kader dengan konsisten. &ldquo;Sehingga pemahaman mereka terhadap NU semakin kuat dan tidak mudah terjerumus kepada aliran yang melenceng dari Aswaja. Sebab dalam sepekan mata pelajaran ke-NU-an hanya diberikan 1 jam saja,&rdquo; imbuhnya.</p> <p><strong>Redaktur&nbsp;&nbsp;&nbsp; : A. Khoirul Anam</strong><br /><strong>Kontributor: Syaiful Mustaqim</strong></p>

Nasional LAINNYA