Literasi Numerasi

Cerdas Tidak Berkarakter Akan Membahayakan Orang Lain

Poto zoom pembukaan pelatihan literasi numerasi secara on line untuk guru-guru se nKaltim dan Lampung

Jakarta, Ma’arif NU Online,-  Pendidikan modern saat ini, guru memiliki tugas yang cukup berat, bagaimana menanamkan nilai-nilai karakter-karakter (adab da akhlaq) terhadap murid. Guru dituntut untuk menjadikan anak didiknya cerdas beradab dan berakhlaq sebagai karakter utama. Cerdas saja tidak cukup, bahkan saat ini orang yang cerdas justru dapat membahayakan orang lain, karena jika cerdas saja tanpa diberangi dengan adab dan akhlak yang baik, tentu dapat merugikan dan membahayakan orang lain. Hal ini disampaikan oleh sekretaris LP Ma’arif NU, Harianto Oghie dalam pada pembukaan pelatihan literasi dan numerasi untuk kepala sekolah dan guru secara online pada Selasa, 20 September 2022.

Pelatihan literasi dan numerasi untuk kepala sekolah dan guru ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 20-22September 2022 diikuti oleh 225 pesrerta secara daring. Pelatihan ini ini merupakan rangkaian lanjutan POP yang diikuti oleh kepala sekolah dan guru dari Kalimantan Timur dan Lampung. Nara sumber dalam pelatihan ini adalah fasilitator-fasilitator daerah (Fasda) dari dua provinsi tersebut yang telah dilatih beberapa bulan sebelumnya.

Lebih lanjut Sekretaris LP Ma’arif NU juga berpesan kepada seluruh kepala sekolah dan guru peserta pelatihan dari Provinsi Kalimantan Timur dan Lampung agar fokus dan serius dalam mengikuti pelatihan kali ini, agar mereka dapat menerapkan ilmu yang diserap dalam pelatihan ini di sekolah-sekolah masing-masing. Pelatihan ini bertujuan agar sekolah-sekolah di lingkungan LP Ma’arif dan sekolah-sekolah sasaran Program Organasasi Penggerak meningkat di bidang literasi dan numerasi karena di dua bidang inilah yang menjadi titik lemah pendidikan di Indonesia. Di peringkat PISA misalnya, Indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Diharapkan pelatihan kali ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap kualitas penididikan khususnya lingkungan satuan pendidikan LP Ma’arif NU dan umumnya untuk pendidikan di Indonesia, terangnya.

Senada dengan sekretaris LP Ma’arif NU,  Pelaksana POP SD LP Ma’arif NU, Dr. Suardi juga berpesan kepada seluruh peserta pelatihan untuk selain peningkatan kemampuan literasi dan numerasi yang lebih penting lagi adalah penguatan karakter siswa karena karakter siswa saat ini terus tergerus dengan semakin majunya teknologi dan informasi.Ilmu pengetahuan dapat dipelajari melalui aflikasi digital seperti LMS, imbuhnya

Lanjut Dr. Suardi menerangkan bahwa dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi pendidikan menjadi tantangan bagi guru-guru untuk dapat mentransformasikan nilai-nilai karakter, karena karakter tidak dapat dipelajari dari teknologi, digitalsasi atau LMS, tetapi karakter dapat dipelajari dari praktek baik atau suri tauladan bapak ibu, terangnya.

Keteladanan, sebagai guru sebagaimana guru-guru dan kyai-kyai kita zaman dulu yang mengajar dan mendidik kita dengan hati yang ikhlas tanpa mengharap pamrih apapun, mereka para kyai itu benar-benar menjadi teladan dan panutan bagi santri dan murid-muridnya. Figur teladan dan panutan inilah yang saat ini sudah mulai luntur dan kendur. Sebagian kalangan menyebut saat ini kita krisis keteladanan. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi agar anak-anak didik kita betul-betul memiliki teladan yang baik sebagai panutan mereka dalam kehidupan sehari-hari, pungkasnya. Admin.


Nasional LAINNYA