<p>Jember, <em><strong>NU Online</strong></em><br />
Lahirnya generasi muda yang bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih, sangat dibutuhkan di negeri ini. Lebih-lebih bisa sedikit-sedikit memahami maknanya. Sebab, semakin banyak para remaja yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, maka tentu bangsa ini semakin dekat dengan tuntunan Allah.</p>
<p><br />
Namun faktanya cukup miris. Pengajaran membaca Al-Qur’an semakin terabaikan. Anak-anak dan para remaja justru semakin lengket dengan gawai yang notabene mampu ‘menghipnotis’ pemiliknya dengan beragam informasi, game dan sebagainya.</p>
<p><br />
Kenyataan itulah yang melatar belakangi Pengurus Cabang (PC) LP Ma’arif Kencong, Jember , Jawa Timur untuk menggelar Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an selama 3 hari di aula SD Nahdlatul Ulma, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember .</p>
<p><br />
Menurut Ketua PC LP Ma’arif Kencong, H Nurchalim, pelatihan yang bekerja sama dengan Aswaja NU Center dan Safinda Surabaya itu, dimaksudkan melatih para peserta (guru) untuk menerjemah Al-Qur’an dengan metode Safinda. Yaitu cara menghafal Al-Qur’an tanpa menghafalkan.</p>
<p><br />
“Di Kencong itu ada 140 lembaga Ma’arif. Tidak mungkin kami memberi pelatihan kepada mereka semua. Karena itu, peserta yang kesemuanya guru itu diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada murid-murid , sehingga mereka bisa membaca Al-Qur’an sekaligus memahami maknanya,” jelasnya saat penutupan pelatihan, Sabtu (4/7).</p>
<p><br />
Ia menegaskan, dewasa ini para kiai dan pengurus NU tidak boleh lengah untuk mendidik generasi muda dalam membaca Al-Qur’an. Sebab jika tidak, media sosial akan semakin leluasa meracuni otak dan kehidupan mereka.</p>
<p><br />
“Kita tidak cukup hanya menyiapkan tenaga pendidik, tapi juga wajib mencari cara agar anak-anak tertarik untuk belajar membaca Al-Qur’an,” terangnya.</p>
<p><br />
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris PCNU Kencong, Gus Agus Tanthowi Jauhari berharap agar peserta pelatihan dapat menerapkan ilmunya baik kepada murid-murid maupun kepada masyarakat. Sebab semakin banyak generasi muda yang bisa membaca Al-Qur’an dan bisa memahami maknanya, semakin baik dan <em>kalamullah</em> semakin hidup.</p>
<p><br />
“Sebab apa, sebab Al-Qurlan itu sumber ilmu dan sumber akhlak. Orang yang bisa membaca Al-Qur’an, secara mental ia merasa malu untuk berbuat hal yang tidak-tidak,” jelasnya saat memberikan sambutan penutupan di hadapan 62 peserta.</p>
<p><br />
Sementara itu, salah seorang pemateri, Agus Sugiyanto, mendorong peserta agar terus merawat dan membumikan amalan Nahdliyah, termasuk kebiasaan mengkhatamkan Al-Qur’an. Sebab saat ini dan kedepan, godaan dan tantangan membaca Al-Qur’an cukup besar mengingat serbuan media sosial cukup dahsyat.</p>
<p><br />
“Tugas kita semua adalah terus membumikan amalan NU agar NU terus hidup,” harapnya.</p>
<p><br />
Pewarta: Aryudi AR<br />
Editor: Ibnu Nawawi</p>
Nasional
Cetak Generasi Qur’ani, LP Ma’arif Kencong Jember Gelar Pelatihan Terjemah Al-Qur’an
Cetak Generasi Qur’ani, LP Ma’arif Kencong Jember Gelar Pelatihan Terjemah Al-Qur’an
- Sabtu, 4 Juli 2020 | 14:00 WIB
