Cetak Relawan, LPBI NU Gelar Pelatihan Penanganan Bencana di Wajo

Wajo, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online</span></span><br>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bersama Department of Foreign dan Trade (DFAT) Australia menyelenggarakan Pelatihan Penanganan Darurat Bencana, Selasa-Jumat (29/11-2/12). Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya, Pelatihan PRB dan PDRA dan Pelatihan Manajemen Kedaruratan dan SPHERE.<br><br>Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi situasi darurat bencana, baik siaga maupun tanggap darurat.<br><br>Beberapa persoalan seringkali terjadi saat penanganan tanggap darurat antara lain bantuan tidak sesuai dengan kebutuhan, keamanan dan perlindungan tidak terjamin, informasi yang simpang siur, keterbatasan waktu, keterbatasan penanganan penderita gawat darurat, dan kendala koordinasi.<br><br>Hal ini memerlukan suatu sistem dan cara untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang seringkali muncul dalam melakukan aktivitas tanggap darurat.<br><br>Pelatihan ini diikuti 30 peserta yang erdiri atas BPBD Kabupaten Wajo, karang taruna, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, LSM, dunia usaha, GP Ansor, Fatayat NU, dan LPBI NU Kabupaten Wajo.<br><br>BPBD Kabupaten Wajo Andi Ardiansyah menyampaikan bahwa terdapat empat jenis bencana yang sering terjadi di Sulawesi Selatan, banjir, longsor, abrasi pantai, dan angin puting beliung. Hal ini perlu ditangani secara profesional. Adanya LPBI NU Kabupaten Wajo sangat membantu upaya penanggulangan bencana yang efektif.<br><br>Andi Ardiansyah berharap peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan untuk masyarakat. “Dalam penanggulangan bencana terdapat tiga pihak yang tidak dapat dilepaskan, yaitu pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Kerja sama tiga pihak ini sangat diperlukan untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat dan efektif.”<br><br>PCNU Wajo Muh Alwi mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan serius agar di akhir pelatihan memiliki kapasitas yang baik dalam menghadapi situasi siaga bencana maupun tanggap darurat.<br><br>Deputi PM SLOGAN-STEADY LPBI NU Rurid Rudianti mengatakan, peserta pelatihan merupakan orang-orang pilihan yang mendapatkan paket pelatihan penanggulangan bencana yang cukup lengkap. “PCNU dan BPBD Kabupaten Wajo diharapkan dapat mengikat peserta menjadi satu tim agar kapasitas yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya khususnya untuk masyarakat di Wajo,” kata Rurid. (<span style="font-weight: bold;">Red Alhafiz K</span>)<br><br>

Nasional LAINNYA