Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma`ruf Amin mengakui bahwa fatwa tentang kewajiban menggunakan hak pilih atau lebih populer dengan istilah fatwa golput memberi keuntungan pada partai-partai Islam.<br />
<br />
"Pemilih Islam, terutama yang tradisional, pasti akan ikut partai Islam," kata Ma`ruf dalam diskusi bertajuk "Fatwa Golput dan Peluang Partai Islam" yang digelar Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) di Jakarta, Rabu.<><br />
<br />
Namun, tambah Ma`ruf, untuk meraih suara pemilih rasional tentu partai-partai Islam tetap harus berjuang keras bersaing dengan partai sekuler.<br />
<br />
Meski demikian, lanjut Ma`ruf, alasan utama dikeluarkannya fatwa itu lebih pada upaya untuk mendorong partisipasi masyarakat, terutama kalangan Islam, agar turut terlibat dalam pemilu yang merupakan sarana untuk memilih pemimpin.<br />
<br />
"Nashbul imamah (memilih pemimpin) ini menurut perspektif agama adalah termasuk kewajiban," katanya.<br />
<br />
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI Lukman Hakim Saefudin menyatakan tidak percaya dengan berbagai survei yang memperkirakan partai-partai Islam akan turun perolehan suaranya pada pemilu mendatang. (ant/mad)