<div>Tangerang, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online</span><br></div><div>Para ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan kepala P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dari 58 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) bertemu secara nasional pada 20-21 Maret 2019.</div><div><br></div><div>Pertemuan yang digelar di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang, Banten itu menyepakati terbentuknya Forum LP2M PTKIN yang diketuai Sahid, guru besar UIN Sunan Ampel. Hadir pula dalam acara tersebut para wakil rektor I dan wakil ketua I PTKIN yang sudah terwadahi lebih dulu dalam Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua I PTKIN. Yang terakhir disebut ini diketuai Masnun Tahir, guru besar UIN Mataram</div><div><br></div><div>Dalam kesempatan itu Sahid selaku ketua langsung memimpin rapat untuk menyamakan persepsi dan mengonsolidasikan program LP2M dari UIN, IAIN, dan STAIN seluruh Indonesia. Forum merancang sejumlah program konkret untuk keperluan peningkatan kualitas akademik di PTKIN.</div><div><br></div><div><span style="font-weight: bold;">Deklarasi</span></div><div><br></div><div>Di akhir pertemuan nasional itu, Forum LP2M PTKIN dan Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua I PTKIN mendeklarasikan sikap terkait hiruk-pikuk kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi yang santer dibicarakan belakangan ini. Mereka mendukung penuh langkah penegakan hukum atas kasus tersebut, sembari mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak generalisasi vonis negatif atas pejabat Kemenag secara keseluruhan.</div><div><br></div><div>Berikut tiga butir deklarasi dua forum tersebut yang dibacakan Masnun Tahir. Pertama, kepada semua ASN, khususnya PTKIN tetap solid dan menjaga marwah serta bangga terhadap institusi Kementrian Agama.</div><div><br></div><div>Kedua, mendukung langkah-langkah Menteri Agama beserta jajarannya untuk melakukan pembenahan internal dan mengembalikan semua permasalahan hukum yang menimpa oknum aparatur Kementerian Agama ke penegak hukum.</div><div><br></div><div>Ketiga, kepada semua pihak untuk tidak berkomentar tentang Kementerian Agama tanpa didukung dengan data dan informasi yang valid.</div><div><br></div><div>Sahid mengaku prihatin dengan opini yang berkembang liar di masyarakat terhadap citra Kementerian Agama. Namun pihaknya meyakini, selalu berpikir positif lebih maslahat dalam kondisi ini. "Kita <span style="font-style: italic;">positive thinking</span> aja. Satu tahun ke depan saya yakin, Kementerian Agama akan lebih baik dan semakin jaya," ujarnya. <span style="font-weight: bold;">(Mahbib)</span></div><div><br></div>
