Gerakkan Nahdlatul Fallah, LPPNU Cirebon Bantu Kesulitan Petani

<p>Cirebon, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Perekonomian dunia &nbsp;yang didominasi &nbsp;paham neoliberal secara sistematis mengancam perekonomian di tingkat lokal. Kebijakan pemerintah Indonesia &nbsp;yang terbawa arus ini pun turut memperparah keadaan kaum petani di pedesaan yang sebagian besar adalah Nahdliyin.<br /><><br />Hal itu menjadi dasar keprihatin Pengurus Cabang Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, untuk berperan aktif dalam membangun &nbsp;perekonomian bangsa, khususnya di wilayah Cirebon dengan menggalakkan konsep ekonomi mandiri.&nbsp;<br /><br />Pandangan tersebut muncul dalam sebuah forum yang terdiri dari sedikitnya 25 anggota kelompok tani &nbsp;mandiri binaan LPPNU Kabupaten Cirebon. Mereka bersepakat membentuk kelompok Usaha Bersama (Kube) sebagai &nbsp;media penangkal arus ekonomi neoliberal.<br /><br />&ldquo;Alhamdulilah, krisis kepedulian di sektor perekomian yang &nbsp;mampet pascakejayaan Nahdlatut Tujjar kini terbangkitkan, dan ini momentum kebangkitan ekonomi warga NU tidak hanya di Cirebon dan niscaya &nbsp;menjadi inspirasi warga sarungan di Nusantara,&rdquo; tutur Rais Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Usamah Mansyur, Kamis (6/3), pada acara peresmian Kube Nahdlatul Fallah di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.<br /><br />Nahdlatul Fallah secara bahasa berarti kebangkitan kaum petani. Kiai Usamah mengaku bangga memiliki kader muda NU di Cirebon yang peka dan peduli terhadap rakyat kecil. Dirinya merasa &nbsp;diajak mengembara di massa perjuangan Hadratussyaikh Hasyim Asy&rsquo;ari dan KH Abdul Wahab Chasbullah &nbsp;di awal perjuangan NU.<br /><br />Menurut Dedy Abbas, bendahara LPPNU yang juga penggagas Kube Nahdlatul Fallah, gerakan ekonomi mandiri yang pihaknya sedang bangun menganut prinsip mabadi khaira ummah mengadopsi &nbsp;pondasi Nahdlatut Tujjar dan syirkah muawanah (kooperasi). Dengan modal swadaya, para petani belajar berniaga &nbsp;dan mengatur keuangan &nbsp;sendiri.<br /><br />Dedy menjelaskan, lewat badan usaha yang dibentuk, mereka akan membeli dan menjual seluruh &nbsp;kebutuhan sarana produksi pertanian secara mandiri. Dengan demikian, jalur distribusi barang dan jasa &nbsp;dengan mata rantai yang panjang dapat dipangkas sehingga selisih penjualan &nbsp;bisa langsung ke petani dan itu sangat menguntungkan.<br /><br />&ldquo;Hanya itu bentuk amaliah yang dapat kami lakukan. Semoga membawa maslahat bagi warga NU. Saya hanya terinspirasi gerakan &nbsp;sesepuh dulu, hanya melanjutkan saja kok,&rdquo; ucap Dedy. <strong>(Red: Mahbib Khoiron)</strong></p>

Nasional LAINNYA