Giat Lakukan Penanggulangan Bencana, LPBI NU Raih Penghargaan BNPB

Ketua LPBI PBNU, M Ali Yusuf (kedua dari kiri) menerima penghargaan BNPB
<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span></div><div>Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Acara untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada 26 April ini digelar di<span style="font-style: italic;"> car free day (CFD) </span>di Kawasan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Aahd (15/4).</div><div><br></div><div>Melalui HKB ini selain meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan individu, keluarga dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana, juga untuk meningkatkan partisipasi dan membangun budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan para pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah, menuju Indonesia Tangguh Bencana.</div><div><br></div><div>Kegiatan sosialisasi ini mengambil tema <span style="font-style: italic;">Siaga Bencana Dimulai dari Diri Kita, Keluarga, dan Komunitas.</span></div><div><span style="font-style: italic;"><br></span></div><div>“Tema ini dipilih, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan warga Jepang, di mana masyarakat selamat dari bencana karena kemampuan diri, keluarga, dan komunitas,” kata Kepala BNPB, Williem Rampangilei.</div><div><br></div><div>“Seseorang itu selamat dikarenakan kapasitas pribadinya 34 persen. Lalu 32 persen oleh keluarga, 28 persen oleh orang di sekitarnya, dan seluruhnya kalau dikumpulkan bahwa 95 persen itu ada di komunitas, dari mulai keluarga, kemampuan pribadi, dan komunitas. Oleh karena itu pendekatan kita dalam mewujudkan Indonesia tangguh bencana itu dengan pendekatan pembangunan ketangguhan berbasis bencana,” paparnya.</div><div><br></div><div>Willem berharap, Melalui HKB ini selain meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan individu, keluarga dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana, juga untuk meningkatkan partisipasi dan membangun budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan para pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah, menuju Indonesia Tangguh Bencana.</div><div><br></div><div>“Sebab penanggulangan bencana ini bisa mengoreksi pertumbuhan ekonomi. Jadi dampak bencana sampai bisa mengancam kehidupan masyarakat, bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu kita perlu melakukan investasi. Kegiatan kita pada pagi hari ini merupakan investasi itu merupakan bagian investasi kita dalam pengurangan bencana,” pungkasnya.</div><div><br></div><div>Dalam Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) dilakukan juga pemberian piagam penghargaan oleh Kepala BNPB kepada 3 organisasi pada tahun 2017 mendukung partisipan terbesar dalam HKB yakni Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Palang Merah Indonesia (PMI) dan&nbsp; Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).</div><div><br></div><div>M Ali Yusuf, ketua LPBI NU dalam acara tersebut mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan BNPB menambah energi postif bagi LPBI NU untuk terus mengabdi dan berpartisipasi dalam kerja-kerja kemanusiaan dalam penanggulangan bencana, penyelamatan lingkungan dan sosialisasi isu-isu perubahan iklim.</div><div><br></div><div>Acara dimulai dengan senam pagi, diikuti <span style="font-style: italic;">defile drumb band,</span> pawai untuk menjaring komitmen HKB, sosialisasi dan penjelasan tentang HKB, <span style="font-style: italic;">stand up comedy, </span>pemberian apresiasi dan penghargaan bagi partisipan dengan jumlah peserta terbanyak pada HKB 2017 dan penandatanganan komitmen bersama. <span style="font-weight: bold;">(Red: Kendi Setiawan)</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA