Jakarta, <strong><em>NU Online<br />
</em></strong>Warga negara yang tidak menggunakan hak pilih alias golongan putih (golput) justru mempunyai kemampuan politik yang tinggi. Jika dilakukan dengan secara sadar, golput adalah sebuah pilihan politik tersendiri.<br />
<br />
Demikian dikatakan pakar komunikasi politik Universitas Indonesia Effendi Ghazali dalam acara Orasi Akhir Tahun KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Hotel Santika Jakarta, Ahad (28/12). Selain Effendi sejumlah rekan Gus Dur hadir dalam kesempatan itu antara lain Romo Magnis Suseno, Wimar Witoelar, dan Bodan Gunawan.<><br />
<br />
“Golput jangan dilarang. Kalau dilarang kenapa di UI ada Fakultas Komunikasi Politik,” tambahnya<br />
<br />
Menurut Effendi, dalam ilmu komunikasi politik, warga yang secara sadar tidak menggunakan hak pilih karena tidak mempunyai pilihan statusnya sama dengan warga yang memilih seseorang atau partai politik yang diyakini mampu menyalurkan aspirasi politik.<br />
<br />
“Kami tidak memilih anda karena kami tahu siapa anda-anda ini, dan suatu saat kami akan memasalahkan anda,” kata Effendi yang juga aktor opera politik “Republik Mimpi” di salah satu stasiun televisi swasta itu.<br />
<br />
Menurutnya, fenomena golput di satu sisi, dan pelarangan serta pengharaman golput di sisi lainnya pada penghujung tahun 2008 adalah sebuah ’kecelakaan’ yang memaksa rakyat Indonesia untuk segera matang dalam berpolitik.<br />
<br />
Yang menarik, dalam orasi akhir tahun itu Gus Dur mengenakan kemeja putih sebagai perlambang golput. Rekan Gus Dur dalam Forum Demokrasi (Fordem) pada era Orde Baru Bondan Gunawan mengatakan, Gus Dur sedang menunjukkan identitas aslinya.<br />
<br />
“Gus Dur yang sesungguhnya <em>ya </em>ini. Memakai pakaian putih dan tidak berbicara kekuasaan,” katanya.<br />
<br />
Sementara itu ketika moderator Wahyu Mulyadi menanyakan ihwal kemeja putih itu, Gus Dur menjawab dengan enteng, "Saya <em>sih nggak</em> ada maksud apa-apa. Ini maunya panitia. Beberapa hari sebelum acara, saya terus diingatkan panitia untuk pakai baju putih,” katanya. (nam)