Jakarta, <strong><em>NU Online<br /> </em></strong>Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan memulai kampanye pemilihan presiden (pilpres) pada 15 Juni bulan depan. Berkampanye untuk siapa? Gus Dur tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.<br /> <br /> &rdquo;Saya ini <em>kan</em> calon presiden tapi <em>ngga</em> pernah disebut karena memang Tuhan menyembunyikan saya. Nah nanti tanggal 15 saya mulai kampanye, jangan kuatir lah,&rdquo; kata Gus Dur dalam acara talkshow radio di Jakarta, Sabtu (30/5).<><br /> <br /> Ditanya siapa calon presiden yang pantas dipilih pada Pilpres 8 Juli 2009 mendatang, Gus Dur menyatakan, tidak satu pun calon presiden dan wakil presiden yang pantas di pilih. &rdquo;Siapa presidennya yang akan datang? Kalau saya jadi calon <em>ya</em> saya jawab saya,&rdquo; kata Gus Dur.<br /> <br /> Menurutnya, dari tiga pasangan calon tidak ada konsep yang jelas. Para calon tidak bisa membedakan antara slogan dan konsep. &rdquo;Slogan <em>kog</em> disamakan dengan konsep, yang mau dikerjakan <em>nggak</em> jelas,&rdquo; katanya.<br /> <br /> &rdquo;Kalau menurut saya konsep dasarnya aja harus ada kejujuran, keterbukakaan dan kedaulatan hukum. Sesudah itu lainnya dengan sendirinya akan terbawa,&rdquo; tambahnya.<br /> <br /> Gus Dur menyatakan, tidak ada satu pun calon presiden yang mempunyai konsep tentang pembangunan. Padahal, menurutnya, sekarang ini tidak ada kedaulatan hukum. Semua arah pembangunan ditentukan oleh para pengusaha atau orang-orang kaya.<br /> <br /> &rdquo;Jadi sejak tanggal 17 agustus 1945 pembangunan kita itu elitis. Pendiri bangsa ini semuanya adalah para bangsawan. Mana ada bangsawan yang memikirkan bangsanya itu, tapi mereka selalu mengatakan untuk rakyat,&rdquo; kata Gus Dur. (nam)

---