<P>Jakarta, <STRONG><EM>NU Online</EM></STRONG><BR>Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan yakin bahwa jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput akan bertambah banyak di pemilihan presiden putaran kedua, 20 September 2004, dibanding saat putaran pertama.</P>
<P>Ditemui wartawan di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin, Gus Dur yang tetap memilih golput itu menyatakan, golput pada pilpres putaran kedua ini akan mencapai angka 60 persen dari seluruh jumlah pemilih yang diperkirakan sekitar 150 juta tersebut. "Pada putaran pertama saja yang golput mencapai 39 persen, nah pada putaran kedua ini akan mencapai 60 persen," kata Gus Dur yang juga ketua umum Dewan Syuro PKB tersebut.</P><>
<P>Sementara itu ketika ditanya tentang pemimpin yang akan terpilih dalam pilpres nantinya, Gus Dur mengaku tidak terlalu peduli karena ia sudah berada di luar sistem dan melihat bahwa pemimpin hanya mementingkan diri sendiri, tidak mementingkan rakyat. "Masih mending Pak Harto (mantan Presiden Soeharto-red). Pak Harto masih memikirkan rakyat," kata Gus Dur.</P>
<P>Lebih lanjut tokoh yang gagal maju sebagai capres itu mengaku bahwa kini dirinya berada di antara pesimis dan optimis dalam melihat kemajuan bangsa ini. "Saya antara optimis dan pesimis, saya ada di tengah-tengah, tidak pesimis tapi juga tidak optimis," kata mantan ketua umum PBNU itu.</P>
<P>Meski demikian, Gus Dur menyatakan akan tetap memperjuangkan demokratisasi bersama rakyat meskipun yakin hal itu juga tidak mudah dilakukan. "Kalau untuk melakukan demonstrasi di seluruh Indonesia sehingga keadaan menjadi macet, saya sih bisa, tapi untuk apa," katanya. </P>
<P><STRONG>Tinggalkan Rumah</STRONG></P>
<P>Untuk membuktikan konsistesinya dengan piliham menjadi Golput, KH. Abdurrahman Wahid "Gus Dur" meninggalkan rumahnya di kawasan Ciganjur Jakarta Selatan, Senin pukul 09.00 WIB, sehingga benar-benar sesuai dengan janjinya untuk golongan putih (Golput) pada pilpres putaran kedua.</P>
<P>Dengan menggunakan mobil Land Cruiser B 1926 AW, Gus Dur hanya melewati TPS 54 yang tepat berada di depan rumahnya, sedangkan masyarakat sekitar yang berada di TPS tersebut hanya melihat kepergian Gus Dur yang menggenakan batik warna coklat didampingi sopir dan tiga orang staf pribadinya.</P>
<P>Gus Dur mengatakan akan ke kantor PBNU di Jl Kramat Raya Jakarta. Gus Dur mengatakan bahwa dirinya memang golput. Sedangkan isterinya, menurut Gus Dur, akan mencoblos kedua pasangan capres dan cawapres sehingga dipastikan tidak sah dan kedua anaknya yang tinggal dirumahnya tidak terlalu peduli untuk memberikan suaranya.</P>
<P>Di TPS 54 yang beralamat di RT 02, RW 05 Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarya terdapat 300 pemilih yang terdaftar termasuk Gus Dur serta isteri dan anak-anaknya. Gus Dur mengatakan dirinya memilih Golput karena merasa dicurangi oleh KPU yang tidak meloloskan dirinya menjadi salah satu candidat presiden. Ia mengatakan KPU banyak melakukan kecurangan dan melangar UU.</P>
<P>Namun ia menyesalkan tidak ada seorangpun yang membelanya sehingga dirinya hanya berteriak-teriak sendiri seperti orang gila tentang kecurangan KPU. Menurut UU, Ketua KPU, kata Gus Dur, bisa dijerat oleh hukum dan dijebloskan ke penjara. Selain masalah kecurangan, Gus Dur juga menyoroti soal korupsi di KPU. "Saya tahu Nazaruddin Syamsuddin mempunyai rekening di negara lain, begitu pula dengan Anas Urbaningrum, saya tahu semua rekeningnya di luar negeri," katanya.</P>
<P>Oleh karena itu Gus Dur mendesak agar KPU dibubarkan dan diganti dengan KPU yang benar-benar bersih, Gus Dur juga memprediksikan bahwa golput pada pilpres kedua ini akan mencapai 60 % dari jumlah yang terdaftar sekitar 150 juta orang. Gus Dur sendiri mengaku tidak peduli terhadap calon yang akan memenangkan pemilu, karena dirinya sudah di luar sistem. (atr/cih)<BR></P>