<P>Tulungagung, <STRONG>NU Online</STRONG><BR>Cawapres KH Solahudin Wahid (Gus Solah) tidak menghendaki adanya gesekan dan konflik fisik, terutama di kalangan warga NU dalam Pilpres-Pilwapres( Pemilihan Presiden dan Pemilihan Wakil Presiden)mendatang. Ketua PB NU yang mengundurkan diri setelah digaet capres Wiranto itu juga tidak menghendaki NU terpecah hanya karena Pilpres-Pilwapres.</P>
<P>''Jangan sampai NU terpecah karena Pilpres-Pilwapres. NU itu menjadi payung semua pihak. ,'' ujar Gus Sholah saat bersilaturrahmi di kediaman KH Mudjab Mudjib, Rois Syuriyah PC NU Tulungagung di Ponpes Attohiriyah Mangunsari sebelum berkampanye di stadion Rejoagung, Tulungagung, Jatim, Ahad (6/6) kemarin.</P><>
<P>Adik kandung Gus Dur ini tiba di kediaman Kiai Mudjab Mudjib sekitar pukul 10.15 WIB setelah sebelumnya singgah ke Ponpes Al Kamal, Kunir, Blitar. Begitu tiba di gerbang Ponpes Attohiriyah, Gus Solah langsung diarak hadrah menuju kediaman kiai Mudjab dengan dikawal ketat aparat keamanan. Di kediaman kiai yang juga menjabat Rois Syuriyah PC NU Tulungagung ini, Gus Solah minta doa restu pencalonannya sebagai cawapres yang berpasangan dengan capres, Wiranto.</P>
<P>''Mudah-mudahan Gus Solah berhasil. Pesan saya, umpama jadi wakil presiden, fainsya Allah jadi, ya saya harap tetap seperti ini. Mau berkunjung ke orang-orang NU di arus bawah,'' kata Kiai Mudjab Mudjib memberikan pesan kepada Gus Solah.</P>
<P>Dari Ponpes Attohiriyah, Gus Solah langsung meluncur menuju lokasi kampanye yang digelar di stadion luar Rejoagung. Ribuan kader dan simpatisan yang mendukung duet Wiranto-Gus Solah sudah menunggu sejak pagi. Begitu memasuki arena kampanye, Gus Solah disambut yel-yel dan dielu-elukan pendukungnya.</P>
<P>Dalam pidato kampanyenya, Gus Solah kembali menegaskan bahwa NU bukan kendaraan politik. Kalaupun Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi maju menjadi cawapres, kata dia, itu kapasitasnya sebagai pribadi. ''Pak Hasyim maju sebagai cawapres itu sebagai pribadi. Demikian juga ketika saya menyatakan mau jadi cawapres, saya juga langsung mengundurkan diri dari Ketua PB NU. NU memang bukan kendaran politik. Saya juga menjaga supaya NU tetap netral agar NU tetap menjadi asset bangsa,'' katanya.</P>
<P>Gus Solah juga memaparkan misinya bersama Wiranto yang akan mewujudkan rakyat yang wareg, waras dan wasis. Kecuali itu, Gus Solah juga mengungkapkan komitmennya dalam membangun pendidikan dan memperjuangkan nasib TKI yang hak-haknya kurang mendapat perlindungan.</P>
<P>''Nasib TKI akan kami perjuangkan. Di era Presiden Gus Dur, Menteri Tenaga Kerja Al Hilal Hamdi sudah mengusulkan dibentuk badan yang bertugas menyiapkan TKI agar punya bekal ketrampilan. Namun, usulan itu akhirnya terhenti. Kalau saya jadi Wapres, nasib TKI akan kami berikan perhatian lagi,'' kata Gus Solah.</P>
<P>Angkat Gus Dur Penasehat Presiden</P>
<P>Ketika berada di Tulungagung, Gus Solah juga mengaku sudah membuat kesepakatan dengan Capres Wiranto untuk menjadikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi penasehat presiden jika nanti pasangannya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Kalaupun tidak diangkat menjadi penasehat presiden, katanya, Ketua Dewan Syuro PKB ini kemungkinan juga akan diposisikan sebagai duta besar keliling.</P>
<P>''Kami memang sudah membuat kesepakatan awal dengan Pak Wiranto untuk mengangkat Gus Dur menjadi penasehat presiden. Gus Dur juga memungkinkan untuk dijadikan duta besar keliling,'' ujar Gus Solah ketika dicegat wartawan usai berkampanye.</P>
<P>Dari Tulungagung, Gus Solah melanjutkan safarinya menuju Ponorogo. Rencananya, alumni jurusan arsitektur ITB ini akan mengadakan pertemuan dengan kiai pengasuh Pondok Gontor. ''Setelah dari Tulungagung, saya akan ke Pondok Gontor, Ponorogo untuk bertemu dengan Kiai Zarkasyi,'' katanya.(kd-mhb)<BR></P>