Hadapi Penghujan, LPBI NU Jombang Bersihkan Sungai

<div>Jombang, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Sejumlah relawan tanggap bencana Kabupaten Jombang melakukan bersih sungai di Desa Selorejo, Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Ahad (4/11). Hal tersebut dilakukan menghadapi musim penghujan dan antisipasi banjir dari luapan air dan memang rawan banjir.</div><div><br></div><div>Bersih sungai dipusatkan di sungai Selorejo, sebab tahun lalu wilayah tersebut merupakan langganan banjir yang mengakibatkan ratusan rumah warga tergenang.&nbsp;</div><div><br></div><div>Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama atau LPBINU Jombang, Muhammad Hasan Ma'lum menjelaskan bahwa kegiatan atas prakarsa sejumlah kalangan.</div><div><br></div><div>“Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Banser Tanggap Bencana atau Bagana dan LPBI NU Mojowarno untuk acara bersih sungai,” katanya. Lebih lanjut, dirinya mengharap masyarakat memiliki kesadaran, bahwa sungai bukan tempat sampah, lanjutnya.</div><div><br></div><div>Semangat relawan dan kepedulian akan bencana, terus digelorakan Bagana Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Mojowarno. Terbukti setelah mendapatkan bimbingan teknik bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selalu eksis dengan menjadi mitra BPBD Jombang.</div><div><br></div><div>Tidak puas dengan Bimtek bencana, Bagana Mojowarno bersinergi dengan badan otonom dan lembaga NU untuk mengadakan Posko Siaga Bencana.&nbsp;</div><div><br></div><div>Respon positif diberikan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojowarno, dengan digelarnya acara Sosialisi dan Simulasi, Aparat dan Masyarakat Menghadapi Bencana di gedung serbaguna balai Desa Mojojejer beberapa waktu berselang.</div><div><br></div><div>Sambutan baik sekaligus harapan disampaikan Kiai Usman Hasan selalu Ketua MWCNU Mojowarno. “Bersih sungai ini merupakan bentuk implementasi dari hasil Bimtek dapur umum oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU dan Fatayat NU Mojowarno,” katanya.</div><div><br></div><div>Kegiatan seperti bersih sungai yang melibatkan instansi pemerintah bersama relawan, khususnya tim dari dapur umum perlu diadakan sebagai edukasi bagi masyarakat. “Agar sadar serta tanggap apabila terjadi sebuah bencana,” ungkapnya.</div><div><br></div><div>“Ada seratus relawan yang terlibat langsung dalam giat bersih sungai,” kata Em Muttaqin selaku Kasatsus Bagana Mojowarno.&nbsp;</div><div><br></div><div>Acara dimulai dengan apel yang dipimpinan kepala desa Selorejo. Selain dari BPBD Jombang, relawan yang terlibat giat bersih sungai dari Koramil Mojowarno, Polsek Mojowarno, Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Bagana, LPBI NU.</div><div><br></div><div>Juga bergabung Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadakoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Muslimat NU, Fatayat NU, Corps Brigade Pembangunan (CBP), Korp Pelajar Putri (KPP), Semangat Relawan Masyarakat (Semar), serta Informasi Seputar Jombang (ISJ).&nbsp;</div><div><br></div><div>Acara berakhir dengan evakuasi pohon besar yang menyumbat di bawah jembatan yang disinyalir menjadi penyebab terjadinya banjir. (<span style="font-weight: bold;">Syaihul Alim/Ibnu Nawawi</span>)</div><div><br></div>

Nasional LAINNYA