Hari Kemanusiaan Sedunia, LPBINU Jelaskan Kompleksitas Tantangan Kemanusiaan

Foto: ilustrasi
<div><span style="line-height: 1.42857;">Jakarta, </span><span style="line-height: 1.42857; font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Problem kemanusiaan semakin kompleks. Hal ini dipengaruhi tidak hanya oleh sebuah bencana, tetapi juga problem pelik seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Untuk mengatasi hal ini, hendaknya individu atau lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan untuk saling sinergi dan bekerja sama agar bisa diatasi dengan baik.</div><div><br></div><div>Demikian pesan Hari Kemanusiaan Sedunia (<span style="font-style: italic;">World humanitarian Day</span>) 19 Agustus yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PP LPBINU) M. Ali Yusuf, Kamis (18/8) di Jakarta. Dia mengungkapkan, saat ini LPBINU telah menggandeng berbagai lembaga bencana dan kemanusiaan agar problem sosial bisa diatasi secara maksimal.</div><div><br></div><div>“Urusan kemanusiaan merupakan urusan bersama. Membantu sesama dengan tidak memandang identitas dan status sangatlah penting untuk diperhatikan dengan tidak mengedepankan ego sektoral,” ujar Ali Yusuf.</div><div><br></div><div>Hal ini dia katakan terkait individu atau kelompok yang selama ini masih mengedapankan ego kelompok dalam mobilitas membantu korban bencana. Padahal menurutnya, sinergi sangatlah penting sehingga distribusi bantuan berjalan dengan maksimal untuk kepentingan kemanusiaan.&nbsp;</div><div><br></div><div>Menurutnya, kerja sama ini sangat krusial sebab antara tantangan dengan cara yang digunakan dalam menanggulangi bencana lebih besar tantangannya. Karena penyebab bencana saat ini begitu kompleks sehingga harus mendukung satu sama lain. Pihaknya juga telah berupaya mengoptimalkan <span style="font-style: italic;">joint protocol</span> dengan membentuk Forum Kemanusiaan (<span style="font-style: italic;">Humanitarian Forum</span>) yang terdiri dari berbagai lembaga kemanusiaan dari lintas agama.</div><div><br></div><div>“Saling share informasi kepada lembaga mitra. Hal ini juga dilakukan agar bantuan tidak menumpuk di satu tempat. Terkadang daerah satu penuh dengan bantuan, tetapi daerah lain kurang mendapat perhatian,” jelas Ali Yusuf.</div><div><br></div><div>Dia juga menegaskan, problem krusial lain dari sebuah bencana adalah ekonomi. Hal ini perlu diperhatikan betul karena sangat banyak penopang-penopang ekonomi ikut mengalami kerusakan, seperti lahan pertanian, usaha dagang, dan lain-lain.&nbsp;</div><div><br></div><div>“Jika tidak dilayani, tentu hal ini akan menimbulkan bencana kemanusiaan lanjutan. Sebab itulah, lembaga pertanian dan perekonomian harus turut berperan,” tandasnya. <span style="font-weight: bold;">(Fathoni)&nbsp;</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA