Hasyim Muzadi: Warga NU Jangan Terpecah Belah Sikapi Pilpres

<P>Jakarta, <STRONG>NU Online</STRONG><BR>Calon wakil presiden (Cawapres) Hasyim Muzadi mengingatkan warga Nahdlatul Ulama (NU) agar tidak terpecah belah menyikapi pemilu presiden 5 Juli mendatang dengan tetap menjaga persatuan di kalangan jam’iyah NU serta memilih capres-cawapres yang disukai.</P> <P>Hal itu disampaikan Hasyim Muzadi saat memberikan ceramah pada acara silaturahmi alim ulama pengasuh ponpes se Jawa dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Pasuruan, Jatim, Selasa.</P><> <P>"Silahkan bapak-bapak dan ibu-ibu mengambil pilihan apa saja, tapi tetap menjaga persatuan di kalangan jam’iyah NU," katanya dihadapan sekitar 5.000 jamaah dan warga nahdliyin.</P> <P>Beberapa alim ulama yang tampak hadir dalam acara tersebut diantaranya KH Idris Marzuki (Ponpes Lirboyo Kediri), KH Zainuddin Jazuli (Ponpes Al Falah Kediri), KH Fawaid As’ad (Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Situbondo) dan KH Ali Masyhuri (Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo) dan KH Nawawi Abdul Jalil (Ponpes Sidogiri).</P> <P>Diawal ceramahnya, pengasuh Ponpes Al Hikam Malang itu mengatakan bahwa kedatangannya bukan untuk berkampanye, melainkan memenuhi undangan alim ulama dan kiai menghadiri silaturahmi alim ulama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun sedikit isi ceramahnya menyinggung persoalan capres-cawapres. </P> <P>Pasangan Capres Megawati Soekarnoputri tersebut mengatakan bahwa sebagai organisasi yang memiliki basis massa cukup besar, harga NU jauh lebih mahal dibanding harga caleg (calon legislatif) dan capres-cawapres yang hanya untuk kepentingan sesaat.</P> <P>"Karena itu sejak dulu NU selalu menjadi perhatian tersendiri dalam kancah perpolitikan, termasuk saat menjelang pemilihan presiden. Memang ada pasangan capres-cawapres yang menarik umat NU dalam kancah perpolitikan, tapi saya minta umat NU tetap bersatu menjaga keutuhan dan tidak terpecah belah," ujarnya.</P> <P>"Jangan sampai hasil-hasil besar yang telah dirahmatkan Allah kepada kita (NU), kita robek-robek sendiri. Padahal hari ini dunia mengatakan bahwa Islam di dunia akan bersatu kalau yang memimpin jam’iyah NU," tambah Hasyim Muzadi.</P> <P>Ketua Umum PBNU non aktif itu juga sempat menjelaskan soal kondisi bangsa Indonesia yang terpuruk, karena buruknya perilaku akhlak pengelola negara.</P> <P>"Sekarang ini banyak orang yang pintar, tapi perilakunya tidak benar. Seharusnya, orang itu selain pintar, perilakunya juga benar sehingga negara ini bisa maju," tambahnya.</P> <P>Karena itu, lanjutnya, NU sebagai salah satu pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peran sangat strategis untuk memperbaiki kondisi bangsa yang sedang terpuruk.&nbsp;&nbsp; </P> <P>Usai acara tersebut, Hasyim Muzadi dan para alim ulama NU yang hadir sempat makan siang bersama dan melakukan pertemuan. Namun tidak diketahui isi pertemuan tersebut, karena wartawan tidak diijinkan meliput.</P> <P>Pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo Kediri KH Idris Marzuki yang dikonfirmasi wartawan mengatakan tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan itu, selain hanya makan siang dan bercengkerama.</P> <P>"Tidak ada apa-apa, cuma makan siang bersama. Apalagi membicarakan persoalan dukung mendukung, tidak ada sama sekali," katanya.</P> <P>Namun Idris Marzuki yang merupakan salah satu kiai berpengaruh di NU mengatakan dengan tegas mendukung Hasyim Muzadi sebagai cawapres berdampingan dengan Capres Megawati.</P> <P>KH Idris Marzuki bersama pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Kediri KH Zainuddin Jazuli juga telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh santri, alumni serta para wali santri kedua ponpes tersebut untuk turut mendukung Hasyim Muzadi dalam pemilu presiden 5 Juli mendatang.(mkf/an)<BR></P>

Nasional LAINNYA