<P>Jeddah, <STRONG>NU Online</STRONG><BR>Dalam Pemilu Presiden tahap I pada 5 Juli lalu, terdapat sebagian sebagian anggota masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya di Arab Saudi terutama di wilayah Jeddah, Makkah dan sekitarnya.</P>
<P>Karena itulah, terkait dengan hal tersebut, untuk menghadapi pemilu tahap II pada 20 September 2004 mendatang, Pengurus Cabang Istimewa NU Arab Saudi dan juga oleh Konsulat Jenderal RI serta PPLN Jeddah melakukan sosialisasi Pilpres tahap II agar tidak terjadi Golput. </P><>
<P>Drs. H. Hilmi Muhammadiyah, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU mengatakan “Warga NU di Arab Saudi tidak boleh Golput, semuanya harus tetap datang ke TPS pada tanggal 20 September mendatang, dan menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani.” di depan warga nahdliin pada acara rutin hataman Qur’an di salah satu kediaman warga NU di Jeddah, Jum’at (27/08/2004).</P>
<P>Lanjut Hilmi, “Betapapun pentingnya tugas anda pada hari H itu, kiranya saudara meluangkan waktu untuk datang ke TPS cukup 5 menit saja dalam bilik, tapi selama 5 tahun ke depan pilihan anda sangat berharga, untuk membangun pilar-pilar demokrasi dan menata kehidupan berbangsa dan bernegara.”</P>
<P>Perlu diketahui bahwa mayoritas WNI di Arab Saudi berasal dari pulau Jawa dan sebagian besar merupakan warga nahdliyyin. Kekhawatiran tentang bertambahnya jumlah Golput tersebut beralasan karena beberapa jago yang ada sudah kalah dalam putaran I.<BR> <BR>“Saya tadinya jagokan pasangan lain, tapi ya ngga masuk, makanya mau golput. Karena mendengar penjelasan Wasekjen NU tadi, ya saya tidak akan golput,” tutur Abd. Rahman, warga Madura yang ikut acara tersebut. (kln-yss)</P>
<P> </P>