Jakarta, <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">NU Online</span></span><br>Himpunan
Pengusaha Nahdliyin (HPN) telah membentuk kelompok kerja (pokja) yang
bakal memberi kemudahan bagi pengusaha-pengusaha NU yang hendak membuka
pangkalan gas elpiji 3 kilogram.<br><br>Komitmen tersebut mengemuka
dalam forum “Pengajian Ekonomi: Peluang dan Tantangan Distribusi Gas LPG
di Indonesia” yang digelar HPN di lantai 5, gedung PBN, Jalan Kramat
Raya 164, Jakarta, Kamis (30/3) petang.<br><br>Sekjen HPN Lukqman Hakim
mengatakan, program ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan
nota kesepahaman antara PBNU dan Pertamina Januari 2017 lalu. Pihaknya
berharap program ini akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi di kalangan
Nahdliyin.<br><br>“Mudah-mudahan pengusaha-pengusaha Nahdliyin, bahkan pesantren-pesantren yang punya koperasi bisa mendaftar,” ujarnya.<br><br>Pendaftaran
bisa disampaikan kepada pokja HPN Pusat untuk seluruh cabang HPN dari
berbagai daerah di Indonesia. Selain pangkalan, HPN Pusat juga tak
menutup kemungkinan pendaftaran untuk menjadi agen bila syarat-syarat
administratif sudah terpenuhi.<br><br>Kusnendar, Wakil Presiden Gas
Domestik Direktorat Jendral Pemasaran PT Pertamina, berjanji tidak akan
memersulit proses pendaftaran. Dalam forum tersebut ia mengurai soal
pola distribusi gas elpiji dari agen, pangkalan, hingga pengecer.<br><br>Umarsyah
HS, Ketua Dewan Pembina HPN yang juga Ketua PBNU, mengatakan NU
berkomitmen untuk menjalankan kerja sama ini secara serius dan
profesional. “”Kami akan menyelesksi dengan ketat. Para calon pengelola
pangkalan akan dilihat dari segi keahlian, manajemen, juga komitmen,”
ujarnya.<span style="font-weight: bold;"> (Mahbib)<br></span><br>
