Ini Pernyataan Sikap LP Maarif NU di Hari Pendidikan Nasional

Jakarta, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online</span></span><br>Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (PP LP Maarif NU) melayangkan sejumlah rekomendasi untuk khususnya Kemenag RI dan Kemendikbud RI sebagai penyelenggara pendidikan nasional. Catatan ini dibuat bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2016&nbsp; untuk dunia pendidikan Indonesia yang lebih baik ke depan.<br><br>Mereka meminta dua kementerian negaraini untuk memberikan perhatian yang adil dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama dalam hal mendistribusikan anggaran negara/daerah terkait bantuan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.<br><br>Pemerintah, kata Ketua PP LP Maarif NU H Z Arifin Junaidi, diharapkan memerhatikan terhadap keseimbangan pendapatan antara gaji guru negeri dan swasta.<br><br>Menurut Arifin Junaidi, rendahnya kesejahteraan guru akan berdampak pada rendahnya mutu para pendidiknya.<br><br>Dua kementerian ini diminta untuk memberikan akses&nbsp; dan kesempatan yang sama terhadap para pendidik di sekolah/madrasah untuk mengikuti pelbagai pendidikan dan pelatihan, baik guru negeri maupun swasta.<br><br>Pemerintah, menurutnya, mesti memberikan perhatian khusus kepada lembaga-lembaga pendidikan di daerah-daerah pedesaan, wilayah pinggiran, wilayah perbatasan, dan daerah-daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori daerah tertinggal.<br><br>LP Maarif NU mendesak pemerintah dan parlemen untuk segera merevisi UU 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, terutama terkait Pasal 9 yang berbunyi “masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumberdaya dalam penyelenggaraan pendidikan”.<br><br>Kata “wajib” dalam pasal tersebut perlu diganti dengan kata “dapat” sehingga ada kepastian ketersediaan layanan pendidikan bermutu bagi seluruh warga Negara Indonesia di manapun berada. Persoalan ketidakhadiran pemerintah di beberapa daerah pinggiran dalam memberikan layanan pendidikan bermutu dinilai akibat dari ketergantungan pemerintah terhadap masyarakat setempat.<br><br>“Negara mesti lebih serius memberi tekanan pada pendidikan karakter,” kata H Arifin Junaidi yang disampaikannya dalam rangka peringatan Hardiknas 2016 di Jakarta, Senin (2/5) malam. (<span style="font-weight: bold;">Alhafiz K</span>)<br><br>

Nasional LAINNYA