Jakarta, <strong><em>NU Online<br />
</em></strong>Menjelang pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) 8 Juli besok, umat Islam harus tetap menjaga <em>ukhuwah islamiya</em>h (persaudaraan, red). Perbedaan politik bukan alasan untuk saling bermusuhan, apalagi untuk menebar konflik.<br />
<br />
”Kalau umat Islam bisa bersatu dalam tali <em>ukhuwah islamiyah</em> maka insyaallah negara ini akan damai,” kata Dirjen Bimas islam Departemen Agama Prof DR KH Nasaruddin Umar dalam pengajian Subuh di Jakarta, Selasa (7/7).<><br />
<br />
Umat Islam di Indonesia juga diimbau untuk menggunakan ayat Al-Qur’an untuk membenarkan kelompoknya sendiri. Berdasarkan pengalaman, praktik ini justru menyebabkan masyarakat semakin resah.<br />
<br />
”Kalu ada satu kelompok yang menggunakan Al-Qur’an untuk membenarkan kelompoknya, kemudian ada kelompok lain yang juga mengutip Al-Qur’an maka yang terjadi adalah perang ayat. Dan ini akan meresahkan masyarakat,” kata Katib Aam PBNU ini.<br />
<br />
Lebih baik, katanya, masing-masing kelompok atau pendukung calon tertentu menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip umum untuk mendukung dan meningkatkan rasa percaya diri kelompoknya.<br />
<br />
Selain <em>ukhuwah islamiyah</em>, umat Islam juga perlu menggelorakan <em>ukuwah wathoniyah</em> atau pesaudaraan sebangsa dan setanah air, serta <em>ukuwah basyariyah </em>atau persaudaraan sesama manusia. Istilah-istilah ini kata tokoh asal Sulawesi Selatan ini dipopulerkan oleh Rais Aam PBNU KH Achmad Siddiq waktu itu untuk menciptakan tatanan masyarakat yang sentosa.<br />
<br />
Pada detik-detik menjelang Pilpres, para tim sukses semua calon presiden dan wakil presiden diimbau tidak melakukan manuver tertentu yang dapat memicu konflik horisontal.<br />
<br />
”Kalau kalangan elit dan masyarakat akar rumput saya kira biasa-biasa saja. Nah masalah ini biasanya dimunculkan oleh kalangan tengah yang dalam hal ini adalah para tim sukses. Jadi kita semua mengimbau agar para tim sukses tetap bisa menahan diri dan menunjukkan contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat,” katanya. (nam)