Karakter dan Perilaku, Inti Standar Mutu Pendidikan LP Maarif NU

<p>Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Istitusi sekolah gagal melahirkan peserta didik yang berkarakter dan beretika. Ketidakjelasan ajaran etika di sekolah, membawa pengaruh kecil dalam pertumbuhan karakter mereka. Pembangunan karakter dan etika di sekolah, hanya sebatas basa-basi saja.<br /><><br />&ldquo;Sedangkan pertumbuhan karakter, diakomodir di dalam draft standar mutu pendidikan Ma&lsquo;arif NU,&rdquo; ungkap Dr. Mamat S. Burhanuddin, Sekretaris LP Ma&lsquo;arif NU dalam workshop &lsquo;Standar Mutu Pendidikan Ma&lsquo;arif (SMPM) NU&rsquo; di kantor PBNU lt.5 Jl. Kramat Raya No. 164, Jakarta Pusat, Selasa (29/5) siang.<br /><br />Pertumbuhan karakter di pendidikan Ma&lsquo;arif, difasilitasi dengan segala macam bentuk program. Hampir semua program ini, melibatkan dengan lingkungan, masyarakat maupun alam sekitar. Pengalaman semacam, ikut andil membentuk kepribadian yang sensitif dengan persoalan di luar pengajaran.<br /><br />Rumusan dari pertumbuhan karakter, akan bermuara pada terbentuknya standar pendidikan, bukan standar sekolah, imbuhnya.&nbsp;<br /><br />Para hadirin workshop dengan 31 peserta ini, sepakat bahwa standar pendidikan memiliki perbedaan mendasar dengan standar sekolah. Standar pendidikan mengacu pada kecerdasan emosional tanpa menganulir kompetisi nilai. Sedangkan, standar sekolah mengacu pada sistem pembelajaran yang mengacu pada prestasi peserta didik. Ukuran prestasi yang digunakan, hanya nilai angka semata.<br /><br />Kedua standar ini, tidak boleh dicampur. Pencampuran kedua istilah ini dapat mengacaukan pemahaman. Dari perbedaan mendasar kedua istilah ini, orientasi pendidikan akan menjadi jelas menuju arahnya masing-masing.<br /><br />Sejumlah 31 peserta menghadiri musyawarah penting ini. &ldquo;Mereka terdiri atas jajaran PP LP Ma&lsquo;arif NU, PW LP Ma&lsquo;arif DKI, PW LP Ma&lsquo;arif Jabar, PW LP Ma&lsquo;arif Jateng, PW LP Ma&lsquo;arif Jogja, PW LP Ma&lsquo;arif Lampung, dan PW LP Ma&lsquo;arif Lampung&rdquo; tutur Yasik, Staf PP LP Ma&lsquo;arif NU. Selain keluarga besar LP Ma&lsquo;arif, workshop ini menghadirkan pengamat dan dirjen pendidikan.<br /><br />Workshop berlangsung dengan dua sesi. Sesi pertama berakhir pada 12.35. Workshop sesi pertama ditandai dengan penyerahan plakat kenang-kenangan kepada narasumber, Prof. Dr. H. Yusuf &nbsp;Hadimiarso oleh Ketua Umum PP LP Ma&lsquo;arif NU, Mansyur Ramli.<br /><br /></p> <p><br /><strong>Redaktur: Mukafi Niam</strong><br /><strong>Penulis &nbsp; : Alhafiz Kurniawan</strong></p>

Nasional LAINNYA