Tegal, <strong><em>NU Online <br />
</em></strong>Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Tegal Gelar Training of Trainer yang bertajuk Sekolah Lapangan Berbasis Pendekatan Spiritual untuk tata kelola pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan. Kegiatan ini dipusatkan di pondok pesantren Al Abror yamansari lebaksiu Tegal.<br />
<br />
Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama 4 hari dari hari, Selasa sampai Kamis tersebut diikuti oleh 35 Peserta, yang peserta tersebut merupakan perwakilan dari Pengurus Majelis Wakil Cabang NU se Kabupaten Tegal, dan perwakilan dari PCNU Brebes serta PCNU Kota Tegal.<><br />
<br />
Meskipun ketua Panitia sendiri Muslihun,S.Ag mengatakan peserta yang ideal untuk pelatihan untuk satu kelas 30 peserta, menurutnya karena sangat baiknya respons warga NU terutama yang menjadi pengurus NU maka peserta mejadi bertambah.<br />
<br />
"Ssekarang banyak anak-anak petani sudah tidak mau menjadi petani. Mereka memilih pekerjaan lain yang katanya lebih menjanjikan, kalau anak petani saja tidak mau menjadi petani maka siapa yang akan meneruskan pertanian," kata Muslihun menjelaskan kronogis terselenggaranya kegiatan tersebut. <br />
<br />
Menurutnya, Tegal merupakan penduduk dengan jumlah petani yang terbanyak, ketika dilihat secara kasat mata mereka juga orang muslim bahkan sebagian besar warga NU. Tetapi kalau dilihat nilai-nilai spirutual dalam pertanian kurang dikedepankan. "Ini penting untuk dicarikan solusi agar petani-petani Indonesia lebih maju khususnya warga NU," jelasnya.<br />
<br />
Senada dengan itu ketua LPPNU Kabupaten Tegal Fathudin Rosyidi mengemukakan, kegiatan yang kelihatannya sepele itu kalau diikuti dan dilaksanakan akan menjadi hal yang luar biasa.<br />
<br />
"Saya membandingkan kemajuan negara Tahiland yang secara ekonomi lebih maju dari Indonesia, mengapa kekutan ekonomi negara Thailand baik dari negara kita? karena yang menjadi basis ekonomi adalah Thailand," katanya. <br />
<br />
Di Thailand ada 4 pilar yang menjadikan pertanian di sana menjadi maju. Dan keempatnya saling keterkaitan dan ini menjadi prioritas pemerintah Thailand. Dari sini kita harus belajar dari Thailand kalau pertanian di Indonesia ingin berkembang dan bertambah maju, katanya.<br />
<br />
"Di Indonesia sendiri setidaknya ada dua hal yang menjadi masalah dalam pertanian, yang pertama produktifitas dan yang kedua pasca panen. Kedua masalah ini kelihatanya kurang ditanggapi secara serius dari pemerintah," ungkap Fathudin Rosyidi yang juga ketua Asosiasi petani tebu Jawa Tengah. <br />
<br />
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Tegal KH. Chambali Utsman dalam sambutan pembukaanya menuturkan masalah ekonomi atau pertanian Rasullullah sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada umatnya untuk berijtihad, bukan berarti umatnya lebih alim tetapi menyerahkan persoalan-persoalan teknis. Untuk itu umatnya harus berani berijtihad diantaranya bagaimana supaya pertanian ini bisa maju . <br />
<br />
Kiai Chambali, begitu KH. Chambali Utsman biasa disapa, juga mengajak warga NU agar jangan selalu berpola hidup konsumtif tetapi meningkatkan produktifitas, agar jangan selalu mengandalkan pihak-pihak yang membuat diri kita menjadi terbelenggu sehingga persaingan usaha terkalahkan. <br />
<br />
“Ini merupakan basis awal untuk bisa lebih mandiri dalam bidang ekonomi untuk memperkuat agama yang kita cintai, sehingga ketika sudah mandiri maka kita lebih banyak memberi, dengan seperti itu maka akan timbul menjadi uswatun hasanah, suri tauladan yang baik dan tidak tegantung kepada siapapun dalam bidang ekonomi,” tuturnya.<br />
<br />
Peserta akan disuguhi beberapa materi diantaranya Islam, kosmologi dan pembangunan berkelanjutan, Audit dan rekontruksi mental interaksi sosial, Potret SDA dan pembangunan di Indonesia, kebijakan pemerintah tentang pertanian, sarana permodalan Usaha, transek dan praktik pembuatan kompos, ketahanan pangan dan perubahan iklim, sekilas budidaya jamur, tasawwuf untuk kehidupan berkelanjutan dan interaksi sosial, kehutanan, cara penggunaan pupuk poshka dan Petrokimia, mencari varietas unggulan . <br />
<br />
Bertindak sebagai narasumber diantaranya adalah pengurus LPPNU Pusat, Bappeda, Dinas Tanbunhut, Bank BRI, Dolog Drivre V, Administratur KPH Pekalongan Barat, PT. Petrokimia, BP4K. (miz)
Nasional
Kembangkan Pertanian, LPPNU Tegal Gelar Sekolah Lapangan
- Kamis, 23 Desember 2010 | 06:23 WIB
