Malang, Ma’arif NU Online,- Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Jika ingin berjalan jauh, lakukanlah dengan bergandeng tangan. Ungkap Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Muhammad Ali Ramdhani mengawali pembicaraannya pada Ramah Tamah dan Orientasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma'arif NU di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (26/8/2022) malam. Ramah Tamah ini dipandu langsung oleh Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Maskuri Bakri. Hadir pula Wakil Ketua Umum PBNU Prof Nizar Ali, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Timur KH Shodiq Askandar, dan Wali Kota Malang Sutiaji, serta seluruh peseta Rakernas LP Ma’arif NU 2022, Pengurus LP Ma’arif NU PBNU dan Pengurus LP Ma’arif NU PWNU se Imndonesia.
Selanjutnya Ketua LP Ma'arif NU PBNU menegaskan, bahwa Rakernas merupakan cara LP Ma’arif NU untuk bergandengan tangan dalam menempuh jalan panjang menuju cita-cita peradaban dunia yang berkelanjutan. Tentu saja, dalam konteks ini, dilalui dengan mewujudkan pendidikan terbaik bagi bangsa.
“Membangun peradaban adalah jarak yang sangat panjang dan saya ingin mengingatkan kepada kita semua melalui model-model perkumpulan yang akan kita bahas bersama itu merupakan cara kita bergandengan tangan untuk menghadirkan model pendidikan yang terbaik,” terangnya.
Di samping itu, sosok yang akrab disapa Kang Dhani itu juga mengingatkan bahwa kebaikan apabila tidak terorganisasi maka akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisasi. Maka, dalam menghadapi dialektika dan problem kehidupan yang sangat kompleks, tidak akan pernah terselesaikan oleh orang-orang hebat. Namun, hal tersebut bisa selesai dengan campur tangan banyak pihak sehingga perlu adanya kerjasama.
“Pada hari ini diyakinkan bahwa tidak ada superman. Yang ada adalah superteam. Melalui perkumpulan ini kita akan membentuk sebuah model koordinasi integrasi dan simplikasi serta sinkronisasi,” tegas Kang Dhani.
“Kita menyederhanakan pola-pola pekerjaan kita sehingga tipe-tipe dari sekolah dan madrasah atau yang biasa kita sebut sebagai satuan pendidikan menjadi mudah penataannya dan hal ini dibahas secara komprehensif,” imbuh Ketua LP Ma’arif NU.
Sebab, lanjutnya, LP Ma’arif NU PBNU menginginkan menjadi sebuah organisasi yang gesit, tangkas, dan cerdas. Pada dimensi yang lain, LP Ma’arif NU juga menjelma menjadi organisasi yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Kang Dhani juga menjelaskan, bahwa di dalam Rakernas ini akan dibahas tentang peta jalan pendidikan LP Ma'arif. Ia sadar betul, bahwa banyak hal diimpikan. Sebuah mimpi tanpa aktivitas nyata untuk mewujudkannya adalah kesia-siaan belaka. Karenanya, ia mengajak untuk bermimpi dalam keadaan terjaga, bukan mimpi dalam keadaan tertidur.
“Ketika kita mimpi dalam keadaan tertidur bangun selesai hilang semua. Ketika kita bermimpi dalam keadaan terjaga ketika capaian-capaian itu kita tata sedemikian rupa sehingga ikhtiar-ikhtiar kita merupakan ikhtiar yang nyata,” katanya.
Peta jalan ini, lanjut Kang Dhani, pada dasarnya mencoba memetakan berbagai proses pendidikan pada kurun waktu dan ikhtiar-ikhtiar nyata. Kemudian hal tersebut diinterpretasikan dan diorientasikan, serta dielaborasi menjadi rencana-rencana kerja, terangnya.
Di sisi lain, LP Ma’arif NU hadir untuk mencoba melihat berbagai problem yang ada di Satuan Pendidikan, termasuk isu-isu pendidikan. Karenanya, dalam kegiatan Rakernas ini, LP Ma’arif NU akan meluncurkan Satgas Ma'arif Bermartabat.
“Di satuan-satuan pendidikan Ma'arif NU harus ada mekanisme untuk penanggulangan pencegahan dan mitigasi terhadap persoalan yang kini tengah berkembang, yaitu (1) perundungan, (2) kejahatan seksual, dan (3) perilaku-perilaku intoleransi,” tegasnya.
Satgas ini dibentuk sebagai upaya pencegahan agar tidak ada tiga persoalan di atas berkembang di satuan pendidikan LP Ma’arif. Ia meyakini tidak ada tiga persoalan di atas dalam satuan pendidikan LP Ma’arif NU.
“Ini hanya untuk memberikan aktivitas-aktivitas preventif di satu sisi dan yang kedua memberikan contoh kepada satuan pendidikan yang lain agar setiap satuan pendidikan menjamin kemartabatan dari lembaga pendidikan, yaitu dengan menjaga hak dan martabat dari siswa-siswa didiknya,” tandas Kang Dhani.
Momentum Rakernas ini juga, lanjut Dhani, akan digelar pemberian penghargaan kepada orang-orang yang telah memberikan jasa bagi pendidikan Ma'arif. “Akan diberikan penghargaan kepada orang-orang yang selama ini berkontribusi terhadap pendidikan di lingkungan Nahdlatul ulama,” ujarnya.
Selain itu, Kang Dhani juga menjelaskan bahwa Rakernas ini akan memberikan catatan-catatan penting untuk internal dan eksternal. Karenanya, pokok pikiran dan rekomendasi yang diarahkan pada internal ingin memberikan ruang dan wadah pada organisasi di lingkungan Nahdlatul Ulama, khususnya IPNU dan IPPNU sebagai bagian integral dari satuan pendidikan LP Ma’arif NU, imbuhnya.
Dilain hal, LP Ma’arif NU pun ingin memberikan catatan-catatan agar pemerintah hadir secara nyata melakukan aktivitas-aktivitas sesuai amanat konstitusi, bahwa negara harus membantu satuan-satuan pendidikan, khususnya satuan-satuan pendidikan yang dibangun dari, untuk, dan oleh masyarakat, yaitu satuan pendidikan swasta.
“Pergulatan pemikiran kita di dalam rakernas ini akan melahirkan kontribusi besar bagi kita. Yakinlah, melalui Ma'arif NU episentrum peradaban di Indonesia yang akan menggetarkan dunia akan dilahirkan melalui aktivitas kita,” pungkasnya. Admin