Ketua NU Lampung Dukung Pembatasan Jaringan Medsos Pascapilpres

KH Mohammad Mukri, Ketua PWNU Lampung
Bandarlampung, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br> Terkait kondisi saat ini banyak masyarakat yang resah akibat masifnya pemberitaan bohong (hoaks) di media sosial pascapilpres, pemerintah untuk sementara mengambil tindakan pembatasan jaringan pada media sosial dan aplikasi pesan.<br> <br> Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung KH Mohammad Mukri menilai, langkah yang diambil pemerintah ini merupakan tindakan bijak dan adil. Hal ini dalam rangka menghindari terjadinya kemudlaratan yang lebih besar.<br> <br> "Ya, saya juga merasakan adanya pembatasan media sosial. Tapi negara memang harus adil, daripada terjadi mudlarat yang lebih besar. Untuk menghindari mudlarat itu, maka sejumlah medsos dibatasi, tidak ada-apa," jelas profesor Ushul Fikih UIN Raden Intan Bandarlampung ini, Jum'at (24/5).<br> <br> Semua masyarakat yang memiliki media sosial saat ini pasti merasakan bagaimana kegaduhan di media sosial melanda akibat segelintir orang yang dengan masifnya memprovokasi masyarakat dengan menyebar narasi, gambar dan video rekayasa hoaks. Disamping berharap simpati dan dukungan atas aksi mereka pada 22 Mei lalu, mereka juga berharap masyarakat ikut serta.<br> <br> "Jika tidak diblokir, kita melihat gambar itu tidak sempat berpikir panjang, mudah terprovokasi. Saling mengadu, membuat Indonesia gaduh, berantakan. Tapi, <span style="font-style: italic;">Alhamdulillah</span>, karena sikap aparat pemerintahan, kepolisian, KPU dan Bawaslu, bisa langsung diproses secara hukum. Kita menunggu dan tidak ikut-ikutan," jelasnya.<br> <br> Terkait dengan aksi 22 Mei yang dilakukan oleh para perusuh tidak bertanggungjawab beberapa waktu lalu, Prof Mukri menegaskan, NU bukan bagian dari aksi tersebut. Keluarga Besar NU mempercayakan semua proses penyelesaian kerusuhan tersebut kepada kepolisian dan aparat hukum.<br> <br> "Kita bukan bagian dari itu. Biarkan itu ditangani kepolisian. Siapa di balik itu semua, biarkan kita sama-sama menunggu. Kita sepenuhnya memberikan kewenangan kepada pihak aparat," tegasnya.<br> <br> Hal ini diungkapkannya saat Doa dan Buka Puasa Bersama Keluarga Besar NU Lampung di rumah Dinas Rektor UIN Raden Intan, Jalan Yulius Usman, Labuhanratu, Bandar Lampung, Jumat (24/5). <br> <br> Pada acara bertemakan <span style="font-style: italic;">Merajut Kembali Persaudaraan dan Keutuhan Bangsa</span> ini hadir Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Wakapolda Lampung Rudi Setiawan, Ketua MUI Lampung KH Khairudin Tahmid, para ketua PCNU kota dan kabupaten serta tokoh-tokoh NU Lampung. (Muhammad Faizin)<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/share/clipdata_190525_075808_646.sdoc-->

Nasional LAINNYA