Ketua STIENU Lantik Pengurus LPM Ekonomika

<p>Jepara, <em><strong>NU Online</strong></em><br />H Setiyono, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Jepara melantik Pengurus (Redaksi, red) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ekonomika di aula lantai 3 Kampus STIENU, Senin (20/5).&nbsp;<br /><><br />Kegiatan dirangkai juga dengan bedah buku <em>&ldquo;Pram dari Dalam&rdquo;</em> karya Soesilo Toer yang dihadiri oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Karisidenan Pati dan LPM se-Jawa Tengah.&nbsp;<br /><br />Selaku Pemimpin Umum LPM Ekonomika, Fita Amalia mengatakan lembaga pers yang ia pimpin sudah berjalan 2 tahun. Namun, tahun ini katanya pihak almamater baru meresmikannya.&nbsp;<br /><br />&ldquo;<em>Alhamdulillah </em>pada kesempatan ini LPM Ekonomika periode 2013-2014 resmi menjadi organisasi mahasiswa intra kampus yang nantinya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) akhir periode disampaikan BEM dan diteruskan kepada Pembantu Ketua (Puket) 3 STIENU,&rdquo; paparnya usai dilantik.&nbsp;<br /><br />Fita, mahasiswi asal Palembang menyatakan LPM Ekonomika merupakan wadah untuk mengakomodasi mahasiswa bidang tulis-menulis. Karenanya, ia mengajak mahasiswa yang hendak menekuni jurnalistik bisa bergabung ke lembaganya.&nbsp;<br /><br />Hal senada diutarakan Presiden BEM STIENU, Ainul Mahfudz. Menurutnya keberadaan LPM bisa membantu mahasiswa untuk menuangkan karya tulis maupun karya ilmiah.&nbsp;<br /><br />&ldquo;LPM Ekonomika bisa menjadi wadah mahasiswa untuk mengembangkan karya tulis maupun karya ilmiah,&rdquo; jelas Mahfudz.&nbsp;<br /><br />Usai melantik, Ketua STIENU, H Setiyono mengajak Pengurus (Redaksi, red) LPM bekerja dengan semaksimal mungkin. Menulis yang merupakan garapan LPM, lontar lelaki kelahiran 22 September 1949 itu merupakan tanda bukti untuk menuangkan ide.&nbsp;<br /><br />&ldquo;Apalagi tulisan itu sesuai dengan <em>basic </em>ekonomi,&rdquo; sambungnya.&nbsp;<br /><br />Pak Ti, sapaan akrabnya melanjutkan gemar menulis merupakan kolaborasi membaca dan menulis. Ia membeberkan mahasiswanya belum pernah <em>nampang </em>di koran yang menyediakan wadah untuk mahasiswa semisal <em>Suara Merdeka, Jawa Pos </em>dan<em> Kompas.&nbsp;</em><br /><br />Untuk itu, Ketua Dewan Pengawas BPR Bank Jepara Artha itu mengajak anak didiknya untuk melakukan uji coba menuangkan ide, saran dan kritik melalui tulisan (karya) di media massa.&nbsp;<br /><br />Sementara itu, Sosilo Toer berpesan kepada mahasiswa agar mau menulis setidaknya mempunyai <em>diary </em>(buku harian). Kemudian diary itu, imbuh penulis buku <em>&ldquo;Pram dari Dalam&rdquo;</em> meminta untuk menulis apa saja. &ldquo;1 tahun, 2 tahun anda akan kaget, kapan tulisan ini saya buat. Perasaan tidak pernah menulis seperti itu,&rdquo; terangnya disambung gelak tawa hadirin. &nbsp;<br /><br />Tulisan-tulisan yang ada di buku harian tambah adik Pramoedya Ananta Toer itu nantinya bisa menjadi bahan untuk menulis buku.&nbsp;<br /><br /><strong>Redaktur &nbsp; &nbsp;: Mukafi Niam</strong><br /><strong>Kontributor: Syaiful Mustaqim</strong><br /><br /><br /></p>

Nasional LAINNYA