<P>Rambang, <STRONG>NU Online<BR></STRONG>Wakil Rais Aam KH. Endin Fachruddin Masturo berpendapat bahwa banyaknya cawapres yang berasal dari NU harus dianggap sebagai rahmat Allah yang perlu disyukuri dan tidak justru membuat bingung. </P>
<P>Sebih lanjut ia menjelaskannya ketika dihubungi NU Online kemarin bahwa proses pemilihan presiden secara langsung ini bisa menjadi pendidikan politik bagi warga NU di dalam menggunakan haknya dan dalam menentukan pilihannya sesuai nurani masing-masing.</P><>
<P>Namun demikian, harus disadari bahwa juga ada potensi negatifnya. “Sebenarnya Pencapresan ini rahmat dan keberuntungan bagi warga NU, tapi jangan sampai umat di bawah justru pecah belah. Karena itu ada tausiyah supaya warga NU dalam kampanye supaya bermoral,” ungkapnya.</P>
<P>“Tentu saja dengan sendirinya suara nahdliyyin akan pecah, tetapi tetap ada yang banyak, dan sedikit. Namun pecahnya dalam pemilihan, bukan pecah dalam ke-NU-annya. tambahnya.</P>
<P>Kepada warga Nahdiyyin, Syuriah PBNU menghimbau agar ikut mensukseskan pemilihan Capres-Cawapres ini dengan semangat persaudaraan dan dapat mengulangi sikap dewasa seperti ditunjukkan dalam Pemilu legislatif yang lalu. Supaya Pemilu besok bisa berjalan dengan aman dan damai.</P>
<P>Selanjutnya pengasuh ponpes Al Masturiah Sukabumi menambahkan dalam muktamar NU ke XXXI November mendatang, akan dilakukan penyempurnaan tatib yang lebih jelas bagi kader NU yang akan maju menjadi capres atau jabatan politik lainnya. Ini sangat diperlukan karena dimasa mendatang, gubernur dan bupati juga akan dipilih secara langsung sehingga sangat mungkin banyak kader yang terlibat.(dul/mkf)</P>
<P> </P>