Jakarta, <strong><em>NU Online<br />
</em></strong>Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sahal Mahfudz meminta warga NU (Nahdliyin) dan umat Islam Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan umum (pemilu) 2009. Masyarakat jangan sampai tidak menggunakan hak pilih alias golput (golongan putih).<br />
<br />
Demikian disampaikan Rais Aam saat memberikan taushiyah dalam acara halalbihalal di aula gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (28/10) tadi malam yang dihadiri oleh para pengurus dari jajaran syuriyah, tanfidziyah, dan para pengurus lajnah, lembaga dan badan otonom di lingkungan PBNU.<><br />
<br />
“PBNU tetap menganjurkan bahwa pemilu dalam rangka <em>nasbul imamah</em> (mengangkat pemimpin) adalah <em>fardhul kifayah </em>(kewajiban). Saya Anjurkan jangan golput. Kalau ada wartawan di sini silakan dicatat. Sebab golput bertentangan dengan asas <em>fardhu kifayah</em>,” kata Kiai Sahal.<br />
<br />
Menurut Kiai Sahal, himbauan ini bukan berarti PBNU telah melibatkan diri dalam urusan politik praktis atau melakukan manuver politik. Menurutnya, PBNU hanya ingin memberikan arahan dan petunjuk pepada masyarakat.<br />
<br />
“Saya kalau bersikap seperti ini jangan dianggap berpolitik, tapi memberikan petunjuk kepada masyarakat. Kalau golput kita tidak mendapatkan pahalanya <em>fardhu kifayah</em>,” kata Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). (nam)