KH Tholhah Hasan: LP Ma’arif Harus Bisa Bersaing

Jember, <strong><em>NU Online<br /> </em></strong>Kendati jumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) cukup banyak, namun lembaga pendidikan yang dimiliki NU tidak sebanding, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Lembaga Pendidian (LP) Ma&rsquo;arif yang menjadi kepanjangan tangan NU di bidang pendidikan, dalam perkembangannya tidak terlalu menggembirakan.<br /> <br /> Hal tersebut diungkapkan tokoh NU Prof Dr KH Tholhah Hasan saat memberikan ceramah di hadapan 200-an dosen dan tokoh NU di aula Universitas Islam Jember (UIJ), Ahad (4/4).<><br /> <br /> Menurut Kiai Tholhah, LP Ma&rsquo;arif mulai dari TK hingga perguran tinggi, kurang berkembang karena lemahnya SDM dan manajemen. &ldquo;SDM ini menjadi penyakit kita dari dulu, karena itu harus menjadi perhatian kita semua,&rdquo; tukasnya.<br /> <br /> Ketua Badan Wakaf Indonesia itu menegaskan, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh LP. Ma&rsquo;arif, yaitu berusaha bertahan, berusaha bersaing dan berusaha berkembang. Dalam persaingan yang begitu ketat, katanya, minimal Ma&rsquo;arif harus bisa bertahan. &ldquo;Kalau bisa bertahan, lalu berusaha bersaing untuk menjadi yang terbaik,&rdquo; ulasnya.<br /> <br /> Kiai Tholhah mengakui, dunia pendidikan adalah dunia yang begitu kompleks karena spektrumnya sangat luas. Karena itu, persaingan di dunia pendidikan, juga begitu ketat.<br /> <br /> Ia berharap agar semua komponen pendidikan di NU, tidak mudah menyerah terhadap tantangan dunia pendidikan. &ldquo;Dalam kondisi apapun, kita harus selalu siap bersaing. Kalau sudah bisa bersaing, baru bisa mengembangkan diri,&rdquo; tukasnya.<br /> <br /> Bagi Kiai Tholhah, dunia pendidikan cukup mulia karena memanusiakan manusia. Dan, juga cukup menantang lantaran menentukan masa depan umat. &ldquo;Karena itu, jangan pernah patah semangat untuk memajukan pendidikan,&rdquo; ungkapnya. (ary)

Nasional LAINNYA