<div>Pulau Taliabu, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Kedatangan Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBH PBNU) Royandi Haical, Sekretaris Syamsuri Slawat P, dan Soleman A Lessy di Desa Tikong, Taliabu Utara, Pulau Taliabu, Maluku Utara, Rabu (18 /4) disambut ratusan orang.</div><div><br></div><div>Saat turun dari mobil yang dinaiki, pengurus LPBH PBNU mendapat penghormatan oleh warga dengan kalungan bunga. </div><div><br></div><div>Menanggapi antusiasme warga, Ketua LPBH PBNU Royandi Haical mengaku bahwa perbuatan yang ditujukan warga karena mereka sangat berharap LPBH PBNU sebagai lembaga yang mampu menyelesaikan persoalan warga.</div><div><br></div><div><img src="https://pbs.twimg.com/media/DbNWblrU8AEU6X6.jpg" style="width: 100%;"><br></div><div><span style="font-style: italic;">Masyarakat Pulau Taliabu, Maluku Utara. (Foto: Husni/NU Online)</span></div><div><br></div><div>Menurutnya, warga telah berjuang cukup lama untuk mendapatkan hak-haknya. Bahkan sejumlah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) tidak berhasil membantu menyelesaikan sengketa antara warga dan PT Adidaya Tangguh tersebut.</div><div><br></div><div>Oleh karenanya, kata pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu, kunjungan LPBH PBNU sangat diharapkan warga untuk menyelesaikan masalahnya. </div><div><br></div><div>"Sehingga mereka merasa bahwa inilah (LPBH PBNU) tempat mengadu. Sehingga balasan mereka ketika kami berkunjung ke Taliabu mereka menyambut dengan sangat antusias," ujarnya.</div><div><br></div><div>Kehadiran tim LPBH PBNU sebagai tindak lanjut terhadap pengaduan warga Pulau Taliabu, Maluku Utara untuk mendampingi warga yang sedang bersengketa dengan PT Adidaya Tangguh. <span style="font-weight: bold;">(Husni Sahal/Fathoni)</span></div>
