Kyai Subadar Tunggu Istikharah Jelang Pilpres II

<P>Surabaya, <STRONG><EM>NU Online</EM><BR></STRONG>Pengasuh Pesantren Roudlotul Ulum, Besuk, Pasuruan KH Mas Ahmad Subadar yang sempat mengeluar fatwa haram untuk presiden wanita itu menegaskan bahwa dirinya menunggu hasil salat istikhoroh (salat minta petunjuk) untuk menyikapi pilpres putaran II. "Kalau soal fatwa ya harus konsisten, tapi soal putaran kedua ya nanti-lah tunggu istikhoroh dulu," katanya di Surabaya, Minggu (8/08).</P> <P>Ia mengemukakan hal itu seusai membesuk salah seorang ulama berpengaruh di lingkungan NU yang juga pengasuh Pesantren Langitan, Tuban, KH Abdullah Faqih yang dirawat di kamar 702 Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya karena menderita stroke ringan.</P><> <P>Menurut anggota Dewan Syuro DPW PKB Jatim dan Wakil Rois syuriah PWNU Jatim itu, dirinya tidak akan menentukan sikap dalam waktu dekat, karena pilpres putaran kedua masih lama yakni 20 September mendatang. "Tunggu awal September-lah, nanti akan  ada saatnya, apalagi saya juga sibuk pengajian, sampai membesuk kiai Faqih saja baru sempat setelah sepuluh hari. Saya hanya bicara kesehatan beliau," katanya.</P> <P>Tentang kesehatan kiai Faqih, putra kiai Faqih, Gus Mujab Fahmi mengatakan kondisi kesehatannya ayahnya sudah membaik. "Tapi, abah (ayah) akan dirawat di sini sampai benar-benar pulih," katanya. Kiai Mas Subadar tiba di RSUD dr Soetomo pada Minggu (8/8) sekitar pukul 12.30 WIB, kemudian membesuk kiai Faqih sekitar 30 menit. Setelah itu, Capres PKB-Golkar H Wiranto yang tereleminasi juga membesuk pada pukul 12.45 WIB. Wiranto keluar dari kamar tersebut pada pukul 13.05 WIB.</P> <P>Sehari sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Ir Akbar Tanjung sudah membesuk KH Abdullah Faqih pada Sabtu (7/8) pukul 20.00 WIB. Akbar bertemu kiai Faqih sekitar 5-7 menit, Wiranto bertemu kiai Faqih sekitar 20 menit. "Saya hanya mendoakan beliau agar cepat sembuh, karena saya sekarang mengunjungi orang tua saya sendiri," kata Wiranto, memberi perumpamaan tentang besuk yang terhitung lama itu.</P> <P>Pembesuk kiai Faqih sebelumnya adalah Presiden Megawati, Cawapres PDIP KH Drs A Hasyim Muzadi, Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab, mantan Sekjen DPP PKB H Saifullah Yusuf, dan sejumlah ulama serta pejabat pemerintah lainnya. (atr/cih)<BR></P>

Nasional LAINNYA