<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span></div><div>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) melalui Bank Sampah Nusantara (BSN) akan menggelar Sosialisasi Sistem Manajemen Bank Sampah Berbasis Perbankan di dua kabupaten di Jawa Timur.</div><div><br></div><div>“Sosialisasi tanggal 24 Maret 2018 di Sekolah Walisongo Sidoarjo, dan tanggal 25 Maret di Pesantren Mambaul Hikam Jombang,” papar Direktur BSN, Fitri Aryani kepada <span style="font-style: italic;">NU Online,</span> Senin (19/3) sore.</div><div><br></div><div>Sosialisasi di kedua kabupaten tersebut merupakan sosialisasi di zona empat dan lima setelah sebelumnya digelar di tiga zona lainnya yakni Banyuwangi, Malang, dan Ponorogo.</div><div><br></div><div>Kegiatan diikuti perwakilan pesantren, komunitas dan organisasi NU dari enam kabupaten/kota di setiap zona.</div><div><br></div><div>Selain diajarkan cara mengaplikasikan manajeman bank sampah berbasis perbankan, santri juga diberi pelatihan bagaimana mendaurulang sampah menjadi produk kreatif dan cara mengelola sampah plastik dengan metode <span style="font-style: italic;">ecobriks.</span></div><div><span style="font-style: italic;"><br></span></div><div>Pada masing-masing pesantren diberikan subsidi oleh BNI 46 dengan saldo awal untuk kartu santri.</div><div><br></div><div>“Untuk kartu santri ini akan diberikan subsidi saldo awal sebesar lima ribu rupiah untuk setiap santri di masing-masing pesantren. Berapa pun jumlah santri di pesantren yang mengikuti kegiatan ini. Misalnya Pesantren A ada 300 santri, akan diberikan subsidi lima ribu rupiah kepada 300 santri tersebut sebagai saldo awal kartu atau rekening santri,” papar Fitri.</div><div><br></div><div><span style="font-style: italic;">Follow up </span>dari kegiatan ini adalah selain masing-masing pesantren akan diberikan subsidi saldo awal untuk kartu santri oleh BNI 46 yang terintegrasi dengan ATM tabungan sampah, diharapkan masing-masing pesantren akan membentuk bank sampah cabang dan sekaligus menjadi agen BNI 46. </div><div><br></div><div>Bank sampah cabang di pesantren yang juga menjadi Agen 46 akan mendapatkan keuntungan lebih dari pelayanan <span style="font-style: italic;">e-transaksi </span>yang dilakukan. Hal ini akan menambah penghasilan ekonomi bank sampah di pesantren. </div><div><br></div><div>"Penjualan produk daur ulang juga memberikan aspek pemberdayaan ekonomi kreatif bagi para santri di pesantren,” ujarnya.</div><div><br></div><div>Kegiatan diagendakan menghadirkan narasumber dari BNI 46 dan BSN. <br></div><div><br></div><div>“Pada pembukaan <span style="font-style: italic;">insyaallah </span>dihadiri Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, pengasuh pesantren, LPBI PWNU Jawa Timur,” terang Fitri. <span style="font-weight: bold;">(Kendi Setiawan)</span></div><div><br></div>
Nasional
Lagi, LPBI Latih Santri Jatim Kelola Sampah untuk Keuntungan Ekonomi
- Senin, 19 Maret 2018 | 14:00 WIB
