Lakpesdam NU Sampang: Stop Isu SARA Pilpres 2014

<p>Sampang, <em><strong>NU Online </strong></em><br />Semakin panasnya suhu politik menjelang hari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, disikapi serius aktivis-aktivis muda NU di Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Sampang, Jawa Timur.</p> <p><>Dalam acara diskusi &ldquo;Isu SARA dan Pilpres 2014&rdquo;&nbsp; yang digelar Kamis (22/5), mereka meminta agar kampanye dan pelaksanaan Pilpres 2014 ini bebas dari isu suku, agama, ras, antargolongan (SARA).<br /><br />"Kami menyerukan hentikan sms, broadcast, kampanye, slogan, ucapan yang sifatnya mengekploitasi isu-isu berbau SARA," kata Ketua Lakpesdam NU Sampang Faisol Ramdhoni di Kantor NU Sampang kemarin.<br /><br />Faisol yang ditemui usai acara diskusi, mengingatkan semua pihak agar tidak menggunakan agama sebagai alat untuk menjatuhkan pasangan lain. <br /><br />"Persoalan SARA memang sudah tidak bisa dipungkiri, tapi ini sudah saling menjatuhkan dengan mengatasnamakan agama," kata Faisol <br /><br />Menurut Faisol, ekploitasi isu SARA sangat berpotensi untuk melahirkan kerawanan-kerawanan baru berupa konflik horisontal di akar rumput. Apalagi di Sampang, dimana kondisi masyarakatnya masih sensitif terhadap isu-isu SARA.<br /><br />"Bukan tidak mungkin isu-isu SARA yang beredar dimanfaatkan oleh pihak luar untuk memanaskan kembali suasana kondusif yang tercipta pasca konflik Sunni-Syiah di Sampang,&rdquo; tegasnya. <br /><br />Lebih lanjut dia mengemukakan, sebaiknya agama dijadikan sebagai pedoman moral serta mendidik masyarakat dalam berpolitik. "Pakailah agama untuk pendidikan, berpolitik yang santun, menghormati kemanusiaan," katanya. <br /><br />Pendidikan berpolitik tersebut, menurutnya, bisa dilakukan dengan cara memberikan pengertian tentang kriteria-kriteria pemimpin yang baik. <br /><br />Dia mencontohkan, seperti pemimpin yang amanah, serta bertanggungjawab. "Misalnya dalam Islam, pilihlah yang memiliki keriteria tersebut dan biarkan rakyat yang memutuskan," kata Faisol. <strong>(Ali Imron/Abdullah Alawi)</strong><br /><br /></p>

Nasional LAINNYA