<div>Jakarta, <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">NU Online</span><br></div><div>Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menyoroti anak-anak Rohingya yang ikut menjadi korban kekerasan oleh militer Myanmar. Mayoritas anak-anak tersebut tidak bisa mengakses pendidikan sehingga perlu dibantu.</div><div><br></div><div>Ketua Pimpinan Pusat LP Ma’arif NU KH Z. Arifin Junaidi mengungkapkan, banyak anak-anak Rohingya yang menjadi korban sehingga memerlukan antisipasi untuk menanggulangi permasalahan pendidikan anak-anak tersebut.</div><div><br></div><div>“Bila diperlukan kami siap membantu untuk menampung anak-anak Rohingya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Pimpinan wilayah dan cabang juga sudah menyatakan kesiapannya,” jelas Kiai Arifin, Selasa (5/9) saat dihubungi <span style="font-style: italic;">NU Online</span> di Jakarta.</div><div><br></div><div>Menurutnya, kontribusi Ma’arif NU ini merupakan upaya mewujudkan langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam menyikapi tragedi kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.</div><div><br></div><div>“Dari tindak kekerasan yang terjadi di Rakhine, banyak anak-anak yang kehilangan orang tua sehingga kami pun yang bergerak di bidang pendidikan harus berkontribusi,” papar pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah ini.</div><div><br></div><div>Dia menerangkan, LP Ma’arif NU sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Ketua Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya (AKIM) M. Ali Yusuf yang juga Ketua Pimpinan Pusat LPBINU dalam hal memberikan informasi dan kondisi di Rakhine.</div><div><br></div><div>“Kami juga menjalin komunikasi intensif dengan LAZISNU untuk distribusi bantuan dari Ma’arif NU,” kata Kiai Arifin.</div><div><br></div><div>Dia menjelaskan, langkah yang sama juga dilakukan oleh Ma’arif ketika terjadi gempa dahsyat di Pidie Jaya, Aceh. Ma’arif dengan segala perangkatnya mendirikan sekolah-sekolah darurat untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak yang terkena korban gempa.</div><div><br></div><div>“Ma’arif akan membangun sekolah di Rakhine sesuai dengan ketentuan dan perundangan serta konvensi internasional yang berlaku, agar anak usia sekolah korban krisis Myanmar dapat terjamin hak pendidikannya,” tegas Kiai Arifin. </div><div><br></div><div><span style="font-weight: bold;">Penggalangan dana</span></div><div><br></div><div>Untuk membantu meringankan beban korban, LP Ma’arif juga mengimbau kepada seluruh murid, guru, dan tenaga kependidikan di lingkungan Ma’arif NU se-Indonesia agar mengumpulkan koin.</div><div><br></div><div>Pengumpulan koin ini di bawah tanggung jawab dan koordinasi Kepala satuan pendidikan yang selanjutnya menyerahkan hasilnya kepada Pengurus LP Ma’arif NU secara berjenjang.</div><div><br></div><div>Arifin menegaskan, semua satuan pendidikan Ma’arif NU yang jumlahnya mencapai 21.850 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia wajib melaksanakan instruksi penggalangan dana untuk warga Rohingya. <span style="font-weight: bold;">(Fathoni)</span></div>
Nasional
Langkah LP Ma&rsquo;arif NU Bantu Pendidikan Anak-anak Rohingya
- Selasa, 5 September 2017 | 08:15 WIB
