LP Ma'arif Jember: Pergantian Nama OSIS dengan Komisariat IPNU-IPPNU Lebih Tepat

Suasana rapat LP Ma'arif NU dan kepala sekolah/madrasah Maarif NU
<p>Jember, <strong><em>NU Online</em></strong></p> <p>Instruksi Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Jawa Timur terkait perubahan nama dari OSIS ke Komisariat IPNU-IPPNU sangat tepat. Sebab perubahan nama tersebut lebih pas untuk menggambarkan identitas pelajar NU. Demikian diungkapkan ketua harian Pengurus Cabang LP Ma'arif Jember, H Suyitno saat memberikan sambutan dalam pertemuan konsolidasi dengan seluruh kepala sekolah/madrasah di bawah naungan LP Ma'arif Jember di aula Madrasah Aliyah Ma’arif Ambulu, Kamis (1/8).</p> <p> </p> <p>Menurutnya, dengan perubahan nama itu, nuansa ke-NU-annya lebih terasa, sehingga akan membawa dampak psikologis bagi pelajar.</p> <p> </p> <p>“Saya sendiri menyambut gembira instruksi itu. Meski cuma sekadar perubaha nama, namun dengan memunculkan nama itu (Komisarait IPNU-IPPNU), kelompok-kelompok gerakan radikal tentu berpikir seribu kali untuk masuk (mempengaruhi) ke sekolah-sekolah itu. Jadi identitas itu penting,” jelasnya.</p> <p> </p> <p>Dalam kesempatan itu, H Suyitno meminta para kepala sekolah segera mengambil langkah untuk mendorong pembentukan komisariat IPNU-IPPNU di sekolah/madrasah yang dipimpinnya. Perubahan nama (OSIS) tersebut diharapkan dalam beberapa bulan kedepan sudah kelar.</p> <p> </p> <p>“Saya kira tidak sulit kalau dikerjakan. Yang susah kalau tidak dijalankan (dikerjakan),” ujarnya.</p> <p> </p> <p>Di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Jember, Ardi Wiranata mengapresiasi instruksi tersebut. Ia mengaku siap untuk mendatangi sekolah dan madrasah guna memfasilitasi pembentukan Komisariat IPNU-IPPNU secepatnya. Dikatakannya, secara informal sosialisasi perubahan nama itu sudah dilakukannya sejak beberapa waktu lalu.</p> <p> </p> <p>“Melalui lisan dan WA hal itu sudah kita sampaikan ke sekolah-sekolah,” jelasnya.</p> <p>Alumnus Politeknik Negeri Jember itu berharap agar perubahan nama itu dapat mendongkrak semangat pelajar untuk ber-IPNU dan ber-IPPNU. Sehingga pelajar betul-betul kokoh dalam memegang sekaligus mengamalkan ajaran Ahlussunah wal Jama'ah (Aswaja).</p> <p> </p> <p>“Target kita memang meng-Aswaja-kan pelajar. Walaupun keluarga mereka sudah NU, tapi dia belum tentu paham seluk-beluk Aswaja. Makanya perlu diajari,” pungkasnya.</p> <p> </p> <p>Pewarta : Aryudi AR</p>

Nasional LAINNYA