<div>Pekalongan, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan (PCLP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pekalongan H Mukhlisin menargetkan pada periode kepemimpinannya sekolah-selolah di bawah naungan LP Ma'arif harus sudah berakreditasi A.</div><div><br></div><div>Hal itu disampaikan saat dirinya usai dilantik menjadi Pengurus Cabang LP Ma'arif NU Kabupaten Pekalongan periode 2018-2023 di Gedung PCNU setempat Sabtu pekan kemarin.</div><div><br></div><div>“Yang pertama kita akan penguatan kelembagaan internal, terutama penguatan mutu, serta konsolidasi di tingkat pengurus cabang, kecamatan, dan seluruh satuan pendidikan. Peningkatan mutu berbasis pada akreditasi, jadi kita ingin mendongkrak seluruh satuan pendidikan kita agar mempunyai akreditasi A,” ujarnya.</div><div><br></div><div>Dikatakan, saat ini ada 165 satuan pendidikan yang dinaungi oleh LP Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan, mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA. Untuk hal itu, lanjut Mukhlisin, dirinya telah menetapkan delapan standar nasional pendidikan, di antaranya standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan penilaian. </div><div><br></div><div>"Peningkatan mutu tersebut akan disesuaikan dengan regulasi terkini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, serta diadaptasikan dengan kebijakan Pengurus Besar NU (PBNU), Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah, dan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan," jelasnya.</div><div><br></div><div>Pelantikan tersebut digelar di Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan dan dirangkai dengan kegiatan Seminar Pendidikan Nasional yang diikuti oleh sekitar 350 guru.</div><div><br></div><div>Kegiatan Seminar Pendidikan Nasional diisi oleh Wakil Ketua LP Ma’arif NU Pusat sekaligus Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, dan Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Pekalongan, Muhlisin. </div><div><br></div><div>Bupati Pekalongan H Asip Kholbihi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengajak seluruh guru untuk bekerja dengan ikhlas. Menurutnya, guru adalah profesi yang mulia.</div><div><br></div><div>“Saya ingatkan, mohon untuk tidak ditinggalkan, sesibuk apapun ibu-bapak guru tetap harus mengajar. Saya juga seorang guru di pesantren, Bapak saya dulu juga seorang guru sama seperti saya. Keluarga saya kebanyakan juga guru. Ini profesi mulia. Insyaallah barokah menjadi seorang guru,” ujar Bupati.</div><div><br></div><div>Lebih lanjut, Bupati juga menekankan agar para guru tidak meninggalkan profesinya hanya karena masalah gaji. Ia membesarkan hari para guru bahwa Allah akan mengganti dengan rezeki yang lain karena perjuangan seorang guru adalah sesuatu yang luar biasa. (<span style="font-weight: bold;">Muiz</span>)</div>
