<p>Blitar, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Mengingat banyak persoalan terkait dengan buku yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), Pengurus LP Ma’arif NU Blitar menghindari penggunaan buku-buku itu. Pihak Ma’arif tidak mau mengambil risiko terhadap anak didiknya terkait dengan nilai-nilai intoleransi yang menyusup di buku-buku agama Kemenag.<br /><><br />Demikian ditegaskan Wakil Ketua LP Ma’arif NU Blitar Ahmad Fadli kepada <em>NU Online</em>, Sabtu (13/6) pagi.<br /><br />Fadli mengakui bahwa buku kiriman dari Kemenag memang banyak. Namun sebelum digunakan, pengurus harus memeriksanya terlebih dahulu mengingat selama ini banyak tulisan-tulisan amaliyah dan sejarah yang kurang tepat bila buku tersebut diajarkan di lingkungan Ma’arif NU.<br /><br />“Banyak ajaran atau paham lain yang diselipkan agar diketahui siswa kita. Daripada ada masalah, maka buku tersebut kami abaikan,” kata Fadli.<br /><br />Di satu sisi, beberapa cabang Ma’arif NU di wilayah Jawa Timur memiliki buku panduan sendiri terkait dengan mata pelajaran untuk sekolah di lingkungan NU. Sehingga, adanya peredaran atau kiriman buku-buku dari Kementerian Agama, banyak yang diabaikan.<br /><br />“Daripada repot-repot merevisi, lebih baik abaikan saja. Kita bikin panduan sendiri dengan bekerja sama dengan LP Ma’arif NU di kabupaten lain,” kata salah seorang putra KH Masluki ini. (<strong>Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K</strong>)</p>
Nasional
LP Ma&rsquo;arif NU Blitar Enggan Pakai Buku Paket Kemenag
- Sabtu, 13 Juni 2015 | 09:02 WIB
