LP2NU Dorong Petani Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu

Jombang, <strong><em>NU Online<br /> </em></strong>Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) terus mendorong para petani untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu.<br /> <br /> Menurut Ketua LP2NU Jombang, M. Subhan, sistem pertanian terpadu merupakan cara paling ideal meningkatkan penghasilan dan memperkuat kemandirian petani. Perpaduan antara bertani dan berternak memungkinkan terjadinya keselarasan dalam aktivitas petani.<><br /> <br /> Dikatakannya, kesuburuan tanah yang dijadikan lahan pertanian akhir-akhir ini mengalami penurunan. Hal ini disebabkan perlakuan pada lahan pertanian yang tidak memperhatian keseimbangan alam.<br /> <br /> &ldquo;Perlakuan kita ada yang salah sehingga kesuburan tanah makin menurun,&rdquo; kata Subhan dalam sebuah pertemuan antar kelompok tani di Desa Pojok Kulon, Kesamben, Ahad (31/5) lalu.<br /> <br /> Dikatakan Subhan, untuk memperbaiki kualitas dan mengembalikan kesuburan tanah, petani perlu secara kontinu memperlakukan cara bertani yang menerapkan sistem pertanian organik. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengembalikan jerami dalam bentuk segar maupun dengan menaburkan kompos pada lahan.<br /> <br /> &ldquo;Itu penting karena selain mengandung unsur K juga mengandung unsur hara lain seperti N, P, Ca, Mg dan unsur mikro, hormon pengatur tumbuh serta asam-asam organik yang sangat berguna bagi tanaman,&rdquo; terang Alumni Politeknik Pertanian Negeri Jember ini.<br /> <br /> Sementara itu sejumah petani dari Kecamatan Kesamben, Sumobito, Tembelang, Plandaan dan Kudu, Jombang mulai tergerak menerapkan sistem pertanian terpadu guna meningkatkan penghasilan mereka. Sistem pertanian terpadu diyakini mampu menjadi solusi atas ketergantungan pada pupuk dan pestisida produksi pabrik.<br /> <br /> Ketertarikan petani diilhami oleh keberhasilan uji coba penerapan sistem organik yang mereka lakukan pada musim tanam padi yang lalu. Perlakukan sistem organik pada tanaman mereka ternyata membuahkan hasil maksimal.<br /> <br /> Menurut Imam Mukroni, petani asal Desa Pulogedang, Tembelang, Jombang, penghasilan yang ia dapatkan dengan menerapkan sistem pertanian organik tidak kalah jika dibandingkan dengan saat dirinya menggunakan pupuk kimia bersubsidi serta pestisida produksi pabrik.<br /> <br /> &rdquo;Saya sudah membuktikan sendiri dan akan saya tularkan pengetahuan ini kepada teman- teman petani yang lain,&rdquo; katanya.<br /> <br /> Imam Mukroni menambahkan, dirinya akan mengembangkan sistem pertanian terpadu dengan memelihara ternak sebagai pendukung pembuatan pupuk dan pestisida organik.<br /> <br /> Pernyataan senada dikatakan Yudi, petani asal Tondowulan, Plandaan, Jombang. Ia menyatakan, berdasarkan pengalaman petani lain, dirinya tidak ragu menerapkan asas manfaat bagi tanaman dan hewan ternak yang dimiliki. <br /> <br /> &ldquo;Dengan adanya pengalaman teman-teman petani, saya jadi tertarik untuk bertani sambil berternak,&rdquo; ujarnya. (Ms/yus)

Nasional LAINNYA