Kudus, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Lembaga pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Kudus terus melakukan pemberdayaan petani dengan menyosialisasikan tanam padi&nbsp; organik. <br /> <br /> Dalam upaya tersebut, LP2NU menanam padi organik dia atas sawah seluas 1,5 ha sebagai demplot (percontohan) bagi warga NU yang sebagian besar kaum tani. Pada musim tani tahun ini, demplot padi organik yang terletak di desa Kaliwungu Kudus telah dipanen pada Ahad (23/5) lalu.<><br /> &nbsp;<br /> Dalam perbincangan dengan <em>NU Online</em>, Wakil Ketua PCNU Kudus Fajar Nugroho mengatakan perjuangan NU ini sebagai upaya memberdayakan petani dari keterpurukan akibat sistem pemerintahan pada era Orde Baru.<br /> <br /> &ldquo;Selama 32 tahun kaum petani seperti terjajah dan terekploitasi hak-haknya. Mulai masalah minimnya stok pupuk hingga standar harga beras diiciptakan murah sehingga petani tidak bisa memperoleh hasil pertanian yang menguntungkan,&rdquo; ujar wakil ketua yang membawahi LP2NU kemarin.<br /> <br /> Melalui tanam organik, lanjutnya, merupakan pertanian yang ramah lingkungan karena bebas dari kimia. &ldquo;Disamping sangat murah proses pembuatan pupuknya, hasilnya juga sangat menyehatkan serta harganya sangat mahal. Ini bisa sebagai solusi meningkatkan kaum tani,&ldquo; tandas Fajar.<br /> <br /> Sementara itu, salah seorang pengurus LP2NU Kudus Rois Noor mengatakan saat ini lembaganya telah mendampongi beberapa kelompok petani di desa-desa untuk memberikan pemahaman penggunaan pupuk organik ini.<br /> <br /> &ldquo;Untuk menyadarkan petani menggunakan organik memang melalui proses yang panjang. Namun berkat kesabaran LP2NU, respon masyarakat <em>alhamdulillah </em>sangat baik,&ldquo; tegasnya. (adb)

---