LP2NU Yogyakarta Bela Petani Kulonprogo dari Penggusuran

Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini tengah melakukan upaya pembelaan atau advokasi terhadap petani di pesisir pantai di Kulonprogo yang daerahnya akan digusur untuk pertambangan pasir besi.<br /> <br /> Wakil Ketua PWNU DIY Muhammad Maksum kepada NU Online, Kamis (15/5) menuturkan pendirian areal pertambangan ditengah-tengah pemukiman tersebut sangat tidak layak dari lingkungan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi.<><br /> <br /> &ldquo;Nalar yang dibangun teman-teman LP2NU semuanya sangat valid untuk menolak pertambangan pasir besi ini. Secara lingkungan merusak, aspek sosialnya ya menggusur orang. Mereka gigih sekali untuk mempertahankan kehidupannya. Kalau mau tambang ya tempat lain, jangan sampai di pemukiman,&rdquo; katanya.<br /> <br /> Secara ekonomi, para petani saat ini juga sangat senang setelah ditemukannya teknologi baru oleh Universitas Gajah Mada (UGM) yang memungkinkan lahar pasir mereka bisa ditanami pangan dengan hasil yang baik.<br /> <br /> &ldquo;Pergulatannya masih keras sekali, tapi kami meyakini urusannya jangka panjang dan kehidupan petani jangka panjang. Sementara tambang pasir adalah urusan jangka pendek, dan hanya berfikiran sangat finansial. Unsur lingkungannya, keadilannya, ekonomi dalam skala makro tidak pernah difikirkan,&rdquo; ujarnya. <br /> <br /> LP2NU DIY saat ini dipimpin oleh Dr. Jakfar Sidik yang juga ahli pertanian UGM yang menjadi ketua tim penemu teknologi baru untuk lahan pasir tersebut. Sampai saat ini, masyarakat mengakui peran LP2NU dalam membela mereka.<br /> <br /> &ldquo;Harapan saya semoga advokasi ini bisa terus berkembang, ada Serikat Petani Indonesia (SPI), Forum Silaturrahmi Pesantren dan Petani (FSPP), dan kelompok lainnya yang membela mereka untuk tetap bisa menjaga haknya sebagai petani,&rdquo; katanya.<br /> <br /> Beerapa waktu lalu, LP2NU bersama petani telah bertemu dengan DPR RI, ke instansi yang terkait dengan pertambangan dan ke kedutaan Australia, tempat perusahaan yang akan beroperasi tersebut berasal, untuk menyampaikan aspirasinya. &ldquo;Pak Jakfar juga ikut sebagai narasumber, rame-rame datang naik bis,&rdquo; ujarnya. (mkf)

Nasional LAINNYA