LPBI NU Beraudiensi dengan Ketua Umum PMI

Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) beraudiensi atau melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) di kantor PMI, Jum&rsquo;at (13/8).<br /> <br /> Pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan sinergitas baik kerjasama yang selama ini telah dilakukan dan membahas tindak lanjut hasil pertemuan dengan ketua umum PMI periode lalu yaitu H. Mari&rsquo;e Muhammad dengan CBDRM NU, lembaga penanganan bencana berbasis komunitas yang merupakan embrio dari LPBI NU.<> <br /> <br /> HM Jusuf Kalla menyambut baik proses kerjasama yang telah terjalin dan menyiapkan tim kecil dari kedua lembaga untuk membahas hal kerjasama kemudian. <br /> <br /> Dalam kesempatan ini Pak Jusuf Kalla memaparkan program yang dilakukan saat ini dan yang bisa dilakukan pula oleh LPBI NU. Ia menjelaskan bahwa bencana bisa dikurangi resikonya melalui kearifan budaya seperti kebiasaan yang turun temurun atau kearifan lokal atau tradisional seperi di pulau Semeleu pada saat gempa dan tsunami. <br /> <br /> Selain itu pula struktur bangunan yang dahulu mengikuti pola tradisional seperti rumah panggung sekarang menjadi rumah batu yang struktur bangunannya tidak kuat atau tahan gempa atau terkena banjir. <br /> <br /> Kesiapsiagaan yang lain dalam pencegahan bencana yang lebih luas dampaknya yaitu melalui sistem peringatan dini baik fisik maupun non fisik (spiritual). Untuk yang fisik sudah ada baik kearifan tradisional seperti melihat tanda-tanda alam maupun tekhnologi seperti sirine, internet dsb. <br /> <br /> Untuk kesiapsiagaan non fisik (non spiritual) peranan partisipasi masyarakat khususnya tokoh-tokoh agama sangat diperlukan karena tokoh agama mempunyai pengaruh dan timbal balik positif di masyarakat. Dalam konteks ini NU merupakan bagian yang tepat dalam pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim berbasis masyarakat. <br /> <br /> Jusuf Kalla menambahkan program PMI saat ini adalah mengurangi resiko yang besar melalui hal yang kelihatannya sepele namun memiliki pengaruh yang besar seperti salah satunya di Jakarta yaitu Program 1 juta skop untuk kampanye lingkungan. <br /> <br /> Hal ini untuk menstimulasi masyarakat untuk dapat aktif membersihkan selokan baik yan kotor maupun akibat banjir sehingga dapat berkurangnya masalah lingkungan dan kesehatan di pemrumahan. Selain itu program PMI di Jakarta adalah mengurangi bencana kebakaran di area pemukiman yang sangat besar dampaknya bagi masyarakat umum khususnya masyarakat miskin dan marjinal berkaitan dengan hal ini PMI di Jakarta mempunyai program kampanye pemakaian listrik yang baik di rumah-rumah.<br /> <br /> Sedangkan di luar Jakarta/ daerah program PMI untuk pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim penghijauan jalan tuhan yaitu penyemaian bibit secara alam atau melalui angin. Berdasarkan konsep ini PMI mencoba melakukan pembibitan lewat jalan udara atau dengan helikopter sehingga diharapakan dapat menyemai bibit sekitar 2 Juta hektar/tahun.<br /> <br /> Pada kesempatan itu ini LPBI NU memberikan media kampanye baik berupa buku maupun booklet pada PMI.<br /> <br /> Dari LPBI NU dihadiri oleh Ketua LPBI NU Avianto Muhtadi didampingi oleh Sultonul Huda (sekretaris), Yayah Ruchyati (Wakil Sekretaris), Ali Yusuf (Bendahara), dr. Afan Hermawan (Wakil ketua bidang kedaruratan dan rehabilitasi). (mad)

Nasional LAINNYA