<p>Bojonegoro,<em><strong> NU Online </strong></em><br />Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, menggelar sosialisasi RPB-RAD PRB. Kegiatan tersebut diadakan di Ruang Anglingdarma Pemkab Bojonegoro, Kamis(5/6).<br /> <><br />Ketua BPBD Kabupaten Bojonegoro, Amir Sahid mengatakan, workshop ini merupakan program bersama untuk memberikan pemikiran segar kepada daerah. Mengingat kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah yang dipercaya BNPB yang mendapat dana penanggulangan kebencanaan.<br /> <br />Acara yang dibuka Wabup Bojonegoro Setyohartono dihadiri camat, pemdes, instansi terkait, ormas dan kalangan perguruan tinggi. Dalam sambutannya, Wabup mengatakan, pemerintah daerah merespon positif kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Kabupaten Bojonegoro ini.<br /> <br />"Apalagi beberapa waktu lalu, Pak Amir mendapat penghargaan penanggulangan bencana dari BNPB. Itu menjadi penyemangat kinerja BPBD kedepan," tuturnya.<br /><br />Menurutnya, pemikiran kebencanaan tidak harus datang dari BNPB dan BPBD, untuk diharapkan SKPD dan pihak-pihak lain juga dapat memikirkan kesiap-siagaan. Ini dapat dilakukan dengan melakukan upaya mitigasi di bidang tugas masing-masing sehingga ketika terjadai bencana tidak berdampak negatif bahkan dapat membawa dampak positif. <br /><br />Sementara itu, Ketua Panitia PC NU Bojonegoro, Cholid Ubed menyatakan, workshop ini bertujuan memperkenalkan, menginformasikan dan membangun komitmen para pemangku kepentingan terkait penyusunan Rencana Penangulangan Bencana (PRB) di Kabupaten Bojonegoro. <br /> <br />"Secara khusus kajian ini untuk memaparkan dan menjelaskan peta bahaya, hasil survei kesiap siagaan daerah, melaksanakan kajian kapasitas dan pembahasan kajian kapasitas serta adanya kesepakatan jadwal tindak lanjut penyusunan RPB di Kabupaten Bojonegoro," jelasnya. [M. Yazid/Abdullah Alawi]<br /><br /></p>
Nasional LAINNYA
