Jakarta, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online</span></span><br>Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bersama Banser dan warga di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan sepanjang hari membersihkan rumah dari endapan lumpur berbaur sampah sisa banjir, Rabu (25/1). LPBI NU juga memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir berupa paket <span style="font-style: italic;">Cleaning Kits</span> dan <span style="font-style: italic;">Family Kits</span> untuk kurang lebih 500 warga.<br><br>Pemberian bantuan ini didasarkan pada <span style="font-style: italic;">assessment</span> yang dilakukan oleh Tim Tanggap Darurat PP LPBI NU selama di lokasi bencana.<br><br>Menurut Tim Tanggap Darurat PP LPBI NU Asbit Panatagara, berdasarkan informasi dari masyarakat, kejadian banjir bandang di daerah Cibingbin disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan salah satu saluran air berupa transporter mengalami kerusakan. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada. Walaupun berdasarkan perkiraan cuaca, intensitas hujan hari ini ringan.<br><br>Ketua PP LPBI NU Muhamad Ali Yusuf mengajak semua pihak terutama pemerintah, masyarakat, dan lembaga usaha di Kuningan khususnya di daerah terdampak banjir untuk melakukan kajian risiko bencana agar didapatkan gambaran menyeluruh dan terukur tentang ancaman, dampak, risiko, dan juga kapasitas yang dimiliki oleh para pihak di daerah tersebut.<br><br>Hasil kajian risiko bencana itu nantinya dapat dijadikan acuan semua pihak dalam melakukan upaya pengurangan risiko bencana dan mengintegrasikannya dalam perencanaan pembangunan di daerah tersebut.<br><br>Dengan begitu, Ali Yusuf berharap ke depan rencana dan tindakan konkret untuk penanggulangan bencana banjir dapat segera dirumuskan agar kejadian yang sangat merugikan itu tidak terulang lagi di masa mendatang.<br><br>Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan terendam banjir akibat luapan Sungai Jangkelok, Desa Cibingbin. Tujuh desa itu adalah Sindang Jawa, Cipondok, Sukaharja, Cibingbin, Citenjo, Ciangir, dan Dukuhbadag.<br><br>“Banjir ini disebabkan luapan air Sungai Jangkelok. Air sungai mulai meluap ke pemukiman warga sejak pukul 16.30 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin, Ahad (22/1).<br><br>Banjir arus sungai berbaur lumpur dan sampah juga sempat menggenangi sejumlah kantor desa, sekolah, masjid, mushalla, serta fasilitas umum dan sosial lainnya. Bahkan kantor kecamatan dan markas Koramil Cibingbin di Desa Sukaharja juga turut terkena banjir tersebut, dengan kedalaman bervariasi, mulai semata kaki hingga lebih dari satu meter. (<span style="font-weight: bold;">Red Alhafiz K</span>)<br><br>
Nasional
LPBI NU Distribusikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Kuningan
- Senin, 30 Januari 2017 | 01:02 WIB
