LPBI NU Gagas Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Sekolah

Jakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Dalam upaya mendorong sekolah untuk membangun kesiagaan bencana, berbagai lembaga/institusi telah melakukan berbagai kegiatan/program pendidikan pengurangan resiko bencana di tingkat sekolah dengan metodologi yang dikembangkan masing-masing. <br /> <br /> Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) mencatat berbagai program dan terminologi yang dipakai seperti Sekolah Siaga Bencana, Pengurangan Risiko Bencana Berbasiskan Sekolah, atau Sekolah Ramah Anak.<> <br /> <br /> Avianto Muhtadi ketua LPBI NU menjelaskan kepada <em>NU Online</em>, Selasa, bahwa CBDRMNU (LPBI NU) yang merupakan anggota Dewan Pengarah KPB sebagai wadah koordinasi antar para pelaku pendidikan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Indonesia memandang perlu adanya dokumen yang menjelaskan konsep sekolah siaga bencana yang dapat disepakati oleh para pemangku kepentingan dalam pendidikan PRB untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan, utamanya bagi anggota KPB<br /> <br /> Konsep Sekolah Siaga Bencana (SSB) sebagai upaya kesiagaan sekolah dikembangkan untuk menggugah kesadaran seluruh pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah dalam hal kesiagaan bencana.&nbsp; <br /> <br /> Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam sistem pendidikan nasional yang menjadi pendekatan dalam pengembangan konsep SSB ini memiliki lingkup kerja yang mencakup delapan standar sesuai Standar Nasional Pendidikan.&nbsp; <br /> <br /> &ldquo;Kesiagaan merupakan salah satu upaya mengurangi resiko bencana dalam rangka mengantisipasi serta mengelola resiko bencana untuk meminimalisasi dampak bencana,&rdquo; katanya.<br /> <br /> LPBI NU diantaranya telah melakukan penyadaran dan transformasi pengetahuan tentang bencana dan pengelolaan resiko bencana di sekolah&ndash;sekolah NU yang ada di Jakarta Barat, Magelang dan Jember dalam bentuk kegiatan Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana dan Simulasi Gempa di sekolah. Hal tersebut merupakan upaya LPBI NU dalam mengembangkan konsep Sekolah Siaga Bencana.<br /> <br /> Dikatakan oleh Avianto Muhtadi bahwa LPBI NU bekerjasama dengan UN TWG, yaitu pokja PBB yang menangani masalah kerjasama di bidang pendidikan bencana akan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas Finalisasi Draft Sekolah Siaga Bencana.<br /> <br /> Kegiatan ini melibatkan 15 anggota KPB yang terdiri dari berbagai organisasi (organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, LSM nasional dan internasional, serta badan-badan PBB). Rapat akan dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 09.00 pagi &ndash; 14.00 wib di ruang rapat lantai 5 Gedung PBNU.<br /> <br /> &ldquo;Kami berharap agar Konsep SSB ini dapat memudahkan anggota KPB dalam menjalankan kegiatan pendidikan PRB, termasuk sekolah sebagai wadah serta wahana dalam membangun ketangguhan masyarakat&nbsp; untuk selanjutnya diadvokasikan kepada para pemangku kepentingan lainnya, &ldquo; katanya. (mkf)

Nasional LAINNYA