<p>Jakarta, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menyelenggarakan Pelatihan “Rencana Kontingensi Bencana (Renkon) dan Standar Minimum Kemanusiaan untuk Pengungsi (Sphere)” untuk memperkuat kelembagaan bencana di tingkat kabupaten. Kali ini pelatihan diselenggarakan di Tulungagung dan Trenggalek, Jawa Timur.<><br /><br />Kegiatan yang terselenggara dengan dukungan dari Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) ini merupakan kelanjutan dari Pelatihan yang sudah dilaksanakan sebelumnya yaitu “Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana dan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA)”. <br /><br />Pelatihan ini diikuti oleh 40 (empat puluh) orang peserta (20 dari Tulungagung dan 20 dari Trenggalek) yang berasal dari BPBD, SKPD terkait, TNI, POLRI, Media dan Ormas. Pelatihan ini akan berlangsung selama 5 (lima) hari, mulai 09 November hingga 13 November 2012 di Hotel Istana Tulungagung. <br /><br />Sebagai penanggung jawab kebencanaan di tingkat kabupaten, BPBD dan SKPD terkait harus mampu dan terampil dalam menyusun rencana kontingensi dan SPHERE dalam upaya penanggulangan bencana di wilayahnya.<br /><br />“Kemampuan menentukan jenis ancaman lokal, memperkirakan kejadian bencana, menganalisis sumber daya (kesenjangan), mengkoordinasikan kebijakan dan sasaran sektoral (pembagian peran dan tanggung jawab sektoral), menentukan skenario langkah-langkah penanggulangan saat bencana terjadi sangat penting dimiliki dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana,” demikian dalam rilis pers yang diterima <em>NU Online</em>.<br /><br />Dalam Pelatihan Renkon dan Sphere ini, sedikitnya akan dibahas 5 (lima) rangkaian materi meliputi: Rencana Kontingensi, Rencana Operasi, Standar Minimum Kemanusiaan untuk pengungsi (Sphere), Manajemen Kedaruratan dan Penanganan Psikososial Korban Bencana.<br /><br />Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mengarusutamakan rencana kontingensi, Sphere, dan manajemen kedaruratan di kabupatennya masing-masing.<br /><br />Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini: Drs. Sugeng Yanu Santoso,MM dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Abd. Jamil Wahab, M.Si dari LPBI NU, Sultonul Huda, M.Si dari Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana (Planas PRB) dan Arna Ferrajuanie dari Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya. <br /><br />Pelatihan Renkon dan Sphere ini dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung, Muhammad Atiyah,SH. Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada LPBI NU yang telah memilih Tulungagung dan Trenggalek sebagai wilayah Program Advokasi Kelembagaan Bencana (AKB).<br /><br />Menurutnya, pemilihan Tulungagung dan Trenggalek sebagai area program sudah tepat karena dua kabupaten ini merupakan langganan bencana di antaranya; longsor, banjir dan puting beliung. Lebih lanjut, Muhammad Atiyah, SH mengatakan bahwa bencana adalah masalah kemanusiaan dan harus diatasi bersama-sama. Semoga pelatihan ini bukan hanya bermanfaat bagi peserta pelatihan, tetapi juga bagi masyarakat luas. <br /><br /><br /><strong>Redaktur: A. Khoirul Anam</strong></p>
