LPBI NU Gelar Rapat Pemantapan Program Kerja

<p>Jakarta, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Pimpinan Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PP LPBI NU) masa khidmat 2015-2020 menyelenggarakan Rapat Pematapan Program Kerja di Aula Gedung PBNU lantai 8, Kamis-Jumat (19 -20/11).<><br /><br />Pada pembukaan acara, Ketua PP LPBI NU M. Ali Yusuf menekankan, LPBI NU harus merumuskan rencana program kerja yang terukur dan realistis untuk melaksanakan mandat lembaga sesuai dengan bidang garap yang telah digariskan dalam AD-ART NU, yaitu Penanggulangan Bencana, Perubahan Iklim dan Pelestarian Lingkungan.<br /><br />Sesi pembukaan acara dihadiri oleh Bendahara Umum PBNU, H. Bina Suhendra. Dalam sambutannya, Bina Suhendra menjelaskan peran dan sejarah awal berdirinya LPBI NU. &ldquo;LPBI NU didirikan dengan semangat untuk melakukan upaya-upaya preventif bencana dan perubahan iklim termasuk di dalamnya upaya pelestarian lingkungan,&rdquo; ujar Bina Suhendra. LPBI NU juga diharapkan terus mampu menjalankan peran dan fungsi NU dalam misi kemanusiaan.<br /><br />Selain itu, disela-sela raker dilakukan sosialisasi tentang <em>Core Humanitarian Standard </em>(CHS) atau Standar Kemanusiaan Inti oleh Iskandar Leman dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI). CHS dapat menjadi acuan standar sukarela bagi organisasi kemanusiaan untuk menyelaraskan prosedur internal mereka dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan.&nbsp;<br /><br />CHS relatif baru dan masih dalam taraf diperkenalkan kepada para pemangku kepentingan di setiap level. Pekerja kemanusiaan dan organisasi yang bergerak dalam aksi kemanusiaan di Indonesia perlu memetakan sejauh mana CHS dapat dioperasionalkan dengan konteks yang ada. &ldquo;Pedoman ini diharapkan mampu mendorong pekerja dan organisasi kemanusiaan untuk bekerja lebih konsisten, berkualitas, transparan, akuntabel dan memberikan bantuan secara lebih efektif,&rdquo; ujarnya.<br /><br />Raker dua hari ini diikuti oleh seluruh Pengurus Pusat LPBI NU yang terbagi dalam enam bidang; yaitu Bidang Kelembagaan dan Advokasi Kebijakan, Bidang Pengurangan Risiko Bencana, Bidang Riset dan Pengembangan, Bidang Pelestarian Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim,Bidang Kedaruratan Bencana dan Rehabilitasi-Rekonstruksi, Bidang Pengelolaan Risiko Bencana, Bidang Riset dan Pengembangan, serta Bidang Pengelolaan Pengetahuan dan Pengembangan Jaringan.&nbsp;<br /><br />Ali Yusuf berharap semua pengurus berkomitmen untuk melaksanakan rumusan program yang telah dihasilkan. &ldquo;Semoga rumusan program kerja lembagayang dihasilkan selama dua hari ini dapat diimplementasikan menjadi kerja-kerja nyataserta bermanfaat bagi umat,&rdquo; ujar Ali Yusuf saat menutup raker. <strong>(Red: Fathoni)</strong><br /><br /></p>

Nasional LAINNYA