LPBI NU Gelar "Trauma Healing" Bagi Korban Longsor Banjarnegara

Anak-anak di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengikuri acara Trauma Healing oleh LPBI NU.
<div>Banjarnegara,<span style="font-weight: bold; font-style: italic;"> NU Online</span></div><div>Bencana longsor yang terjadi di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, beberapa bulan lalu tidak hanya menyebabkan kerugian harta benda tetapi juga berdampak secara immaterial kepada warga di daerah tersebut. Rasa trauma pun muncul dan menyebabkan dampak psikologis yang cukup berat. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh warga dewasa, namun juga anak-anak yang ada di sekitar lokasi bencana.</div><div><br></div><div>Bagi anak-anak yang mengalami trauma, tentunya sangat tidak baik untuk perkembangan jiwanya. Untuk itu dibutuhkan pendampingan sekaligus pemulihan agar anak-anak kembali merasakan kehidupan yang nyaman tanpa dibayang rasa ketakutan.&nbsp;</div><div><br></div><div>Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bersinergi dengan Yayasan Bumi Hijau dan PCNU Banjarnegara menggelar kegiatan <span style="font-style: italic;">trauma healing </span>bagi anak-anak yang terdampak bencana. Kegiatan tersebut bertujuan membantu pemulihan trauma anak-anak sehingga kondisi psikologisnya bisa pulih seperti semula.&nbsp;</div><div><br></div><div>“Banyak anak-anak yang melihat langsung kejadian longsor, dan menyebabkan mereka dan keluarga mereka terdampak langsung oleh kejadian tersebut, sehingga kondisi kejiwaan mereka dikhawatirkan terganggu. Untuk itu terapi psikologi ini sangat penting sekali,” ujar M. Ali Yusuf, Ketua LPBI NU.</div><div><br></div><div>Lebih lanjut Ali Yusuf mengungkapkan, dengan adanya kegiatan <span style="font-style: italic;">trauma healing </span>ini, diharapkan mampu meningkatkan imunitas psikologis, yakni kekebalan dalam diri korban bencana untuk tetap dapat bertahan pada tempat terjadinya bencana dan semangat dalam menjalani hidupnya kembali.</div><div><br></div><div>Kegiatan <span style="font-style: italic;">trauma healing </span>ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad, (21-22/5) di sekolah dan masjid Desa Clapar. Anak-anak yang mengikuti kegitatan ini berjumlah 50 orang. Adapun rangkaian kegiatan ini diantaranya; senam ceria, mendongeng, makanbersama, permainan, serta mewarnai dan cerita bergambar.&nbsp;</div><div><br></div><div>Pembina Yayasan Bumi Hjiau, KH Abbas Muin mengatakan bencana alam tanah longsor seperti ini dapat mengakibatkan anak-anak mengalami trauma."Melalui <span style="font-style: italic;">trauma healing </span>kami pulihkan kondisi psikisanak dengan permainan, medengarkan dongeng, menggambar dan bernyanyi," katanya di Banjarnegara, Ahad (22/5). Abbas Muin menambahkan, Yayasan Bumi Hijau mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kepada anak-anak yang mengalami hambatan perilaku. <span style="font-weight: bold;">(Red-Zunus)</span></div>

Nasional LAINNYA