LPBI NU Jateng Pastikan Bantuan Bencana Sulteng Tepat Sasaran

<div>Semarang, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Jawa Tengah turut serta dalam assesment rehabilitasi bencana di Sulawesi Tengah.</div><div><br></div><div>Tergabung dalam gerakan NU Peduli, tim LPBI meninjau lokasi bencana selama tiga hari. Tim pimpin langsung Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh. Turut serta, Ketua&nbsp; PW LPBI NU Jateng Winarti, dan Ketua Pimpinan Wilayah Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah NU Jateng, Muhammad Mahsun.</div><div><br></div><div>"Assessment ini dilakukan untuk memastikan jenis bantuan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdampak bencana. Sehingga memiliki manfaat yang benar-benar dirasakan," kata Ketua PW LPBI NU Jateng Winarti, Jumat (7/12).</div><div><br></div><div>Assessment yang dilakukan meliputi kondisi fisik, sosial, sekaligus stakeholder lokal yang nantinya bisa menjadi mitra dalam implementasi bantuan. "Sehingga masyarakat terdampak, dapat terlibat dalam proses rehabilitasi bencana," terangnya.</div><div><br></div><div>Winarti menjelaskan LPBI NU sebagai salah satu lembaga yang juga memiliki bidang tugas dalam penanganan bencana, akan terus mengembangkan mekanisme pengelolaan bencana yang lebih cepat dan komprehensif.</div><div><br></div><div>"Tentunya dengan melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki NU di Jateng," ungkapnya.</div><div><br></div><div>Selain terlbat dalam penanganan bencana, PW LPBI NU Jateng juga merancang program pengurangan risiko bencana, pelestarian lingkungan. "Tak ketinggalan adalah inovasi teknologi ramah lingkungan," bebernya.</div><div><br></div><div>Winarti menerangkan, visi LPBI adalah terciptanya ketahanan masyarakat terhadap ancaman dan kerentanan bencana serta perubahan iklim, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Bencana itu memang tidak bisa diprediksi. Namun dengan upaya-upaya pencegahan, tentu bisa meminimalisir adanya korban saat benar-benar terjadi bencana," katanya.</div><div><br></div><div>Atas dasar itu, kata Winarti, lembaga ini mempunyai misi terwujudnya tatanan masyarakat yang memiliki ketahanan terhadap dampak bencana dan perubahan iklim.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Tentunya beberapa hal harus kita kuatkan, semisal peningkatan kemampuan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana yang terintegrasi dengan perubahan iklim dan lingkungan," jelasnya.</div><div><br></div><div>Selain itu, lanjut Winarti, penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana yang terintegrasi dengan perubahan iklim dan lingkungan.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Termasuk peningkatan kemampuan masyarakat rentan bencana dan perubahan iklim dalam upaya pemenuhan kesejahteraan kualitas hidup," tandasnya. (<span style="font-weight: bold;">Ibnu Nawawi</span>)</div>

Nasional LAINNYA