LPBI NU Lakukan Pendampingan di Kawasan Rawan Bencana

<div>Jepara, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade&nbsp; (DFAT) melaksanakan program Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Daerah dalam Kesiapsiagaan Bencana Menuju Tanggap Darurat yang Cepat, Tepat, dan Efektif (SLOGAN–STEADY).</div><div><br></div><div>Salah satu tahapan yang dilaksanakan adalah mengadakan FTX (Field Training Exercise) untuk mendorong sistem dan mekanisme yang efektif dalam menghadapi keadaan darurat bencana di Kabupaten Jepara.&nbsp;</div><div><br></div><div>Program Manager LPBI NU Yayah Ruchyati, Sabtu (7/4) di Jepara mengatakan, program peningkatan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan pemahaman para pihak dalam menghadapi situasi darurat bencana di wilayahnya dan tersedianya informasi terkait pembagian peran antar aktor dan kebutuhan sumberdaya yang handal.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Kegiatan ini adalah lanjutan program pedampingan LPBI NU selama 2 tahun di Kabupaten Jepara menghasilkan beberapa dokumen penting berupa kajian risiko kabupaten, mekanisme Penanganan Darurat Bencana, SOP Peringatan Dini, SOP Kedaruratan Bencana tingkat Kabupaten, dan Rencana Kontinjeni Banjir di Desa Ketilengsingolelo Kabupaten Jepara.</div><div><br></div><div>Suprapto dari BPBD Kebumen sebagai observer mengaku sangat senang bisa dilibatkan dalam geladi ini, hal ini akan bisa dijadikan bahan beajar untuk diterapkan di Kabupaten Kebumen.</div><div><br></div><div>Menurut Yayah, geladi lapang dilakukan melalui 3 tahapan/move, pertama terkait sistem peringatan dini, kedua evakuasi mandiri dan mengutamakan masyarakat yang berkebutuhan khusus (anak-anak, lansia, wanita hamil, dan difabel lainnya) move ketiga sistem komando penanganan kedaruratan bencana (SKPDB) tingkat kabupaten dan desa, sistem aktivasi dan pengakhirannya, pos komando adalah Kabupaten Jeparam sementara&nbsp; pos lapangan di desa Ketileng Singolelo.&nbsp;</div><div><br></div><div>Geladi lapang juga melibatkan OPD, Polres, Kodim, dan&nbsp; komponen&nbsp; tingkat kabupaten Jepara&nbsp; serta seluruh perangkat dan masyarakat desa Ketilengsingolelo. (Red:Muiz)&nbsp;</div>

Nasional LAINNYA