LPBI- NU Sumbang Pureit ke Pesantren

<p>Jakarta, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) menyumbangkan Pureit ke berbagai pesantren-pesantren. Selain itu, juga cabang-cabang LPBI, dan para relawan. Pure it adalah alat yang bisa mengubah air bersih menjadi layak minum tanpa ditanak terlebih dahulu.<><br /><br />Hal itu diungkapkan Fitri Ariyani kepada <em>NU Online</em> , Rabu (29/2) di kantor LPBI, gedung PBNU lantai 7, Jl Kramat raya 164, Jakarta.&nbsp;<br /><br />Benda tersebut merupakan sumbangan dari perusahaan Unilever yang menjadi mitra LPBI, &ldquo;Kita sudah kerja sama sejak 2010 soal pengurangan risiko bencana, misalnya dengan mengadakan lomba gambar untuk anak-anak,&rdquo; terang Fitri. &nbsp;<br /><br />Menurut Wakil Bendahara LPBI ini, sumbangan itu berjumlah 100 unit, &ldquo;Prosesnya peneyerahan dari Unilever sejak akhir Februari dan akan terdistribusi ke daerah-daerah akhir Maret. Lembaga-lembaga yang dikasih itu, lembaga yang sebelumnya bekerjasama dengan LPBI,&rdquo; jelasnya.&nbsp;<br /><br />Fitri menambahkan, Pureit itu tidak menjadi aset mereka, tapi inventaris relawan LPBI di daerah. &ldquo;Jadi, kalau ada bencana di suatu daerah, benda itu akan dibawa ke pengungsian. Kalau di pengungsian itu pasti susah kan air minum itu,&rdquo; ujarnya.&nbsp;<br /><br />Pesantren, cabang LPBI yang menerima sumbangan itu adalah Pesantren Ashidiqiyah (Jakarta), Al-Hikam (Depok), Cipasung Tasikmalaya, AL-Masthuriyah (Sukabumi), Watu Congol (Magelang), Asy-Syafi&rsquo;iyah (Lamongan) Darul Muttaqien (Bogor). Cabang LPBI DKI Jakarta, Magelang Yogyakarta, Banyumas, Gorontalo, Banjarnegara, Jember, Lamongan, Lumajang, Bojonegoro, trenggalek, Tulungagung, Mojokerto, Malang, dan Pasuruan.<br /><br />Relawan LPBI yang menerima Pureit, yaitu relawan NU Boyolali, Klaten, dan Sleman. Selain itu, ada beberapa ke-RW-an di DKI Jakarta yang juga menerimanya, yaitu RW 03 Kosambi, RW 04 Kedoya Utara, RW 05 Taman Sari, 11 Rawa Buaya.&nbsp;<br /><br /><br /><br /><strong>Redaktur : Syaifullah Amin</strong><br /><strong>Penulis &nbsp; &nbsp;: Abdullah Alawi</strong></p>

Nasional LAINNYA